KOMPAS.com - Data World Health Organization (WHO) tahun 2012 menunjukkan, 17,5 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit kardiovaskuler atau 31 persen dari 56,5 juta kematian di seluruh dunia.
Dari seluruh kematian akibat penyakit kardiovaskuler, 7,4 juta (42,3 persen) di antaranya disebabkan oleh Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan 6,7 juta (38,3 persen) disebabkan oleh stroke.
Di Indonesia sendiri, stroke merupakan salah satu penyakit penyebab kematian terbanyak. Karena itu, penting bagi seluruh masyarakat untuk dapat mengidentifikasi seberapa besar risiko dirinya terkena stroke.
Baca juga: BCA Buka Magang Bakti Lulusan SMA-SMK dan D1-S1, Ini Cara Daftar
Tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan sebuah website bernama Stroke Indonesia (StrokIndo).
Selain membantu asesmen diri pada risiko stroke, laman ini juga memberikan rekomendasi pada pengguna sesuai risiko paparannya.
Ketua Tim KKN Abmas, Muhammad Ilham Akbar menyebutkan bahwa StrokIndo merupakan website dengan kategori risk calculator. Artinya, laman StrokIndo memiliki fungsi untuk mengetahui tingkat risiko yang dalam hal ini adalah risiko terserang stroke.
Pengunjung dapat mengidentifikasi risiko dirinya dengan mengisi kuesioner mengenai kondisi fisiknya.
“Pertanyaan pada kuesioner meliputi dari jenis kelamin, usia, berat dan tinggi badan, hingga riwayat penyakit pada menu periksa risiko stroke,” jelas Ilham seperti dirangkum dari laman ITS.
Ia menjelaskan bahwa pengguna juga mendapat feedback setelah mengisi kuesioner dan mengetahui tingkat risiko stroke dirinya. Feedback tersebut berupa saran-saran dalam bentuk tulisan dan video dari dokter atau pakar dalam penanganan stroke.
Baca juga: Kemendikbud Ristek Buka Lowongan Magang 2022, Ini Formasi dan Syarat
Hal ini dilakukan agar pengguna mendapatkan informasi yang tepat dan meningkatkan kesadaran dirinya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.