KOMPAS.com - Institut Teknologi Bandung (ITB) menerapkan konsep kampus hijau atau green campus di Kampus Jatinangor dengan cakupan lahan hijau sebesar 82 persen.
Visi menuju eco-campus, Kampus ITB Jatinangor juga telah mengimplementasikan berbagai pengelolaan dan pengolahan untuk menjaga ekologi sekitar.
Salah satu upaya ialah konservasi sumber daya air di dua waduk yang membantu meringankan dampak banjir di daerah Sumedang dan pengelolaan sampah terpadu yang mengubah sampah organik menjadi pupuk.
Sistem pengelolaan sampah di sana juga terpasang incinerator untuk sampah medis, di mana sampah dari universitas lain dapat dikirimkan ke sana untuk pelayanan yang tepat.
Baca juga: Beasiswa S1-S2 Turki 2022 Dibuka, Kuliah Gratis dan Tunjangan Bulanan
Direktur Kampus ITB Jatinangor, Agus Jatnika Effendi mengatakan, Kampus ITB Jatinangor memiliki co-working space, fasilitas olahraga, amphiteatre, asrama mahasiswa, Student Service Centre, ruang multimedia dan ruang konseling supaya mahasiswa saling berinteraksi sekaligus dapat bantuan layanan kemahasiswaan.
Untuk semester ke depannya, konsep pembelajaran di sana berbentuk hybrid dan ditargetkan untuk diaplikasikan kepada seluruh kelas.
Ia menambahkan, Kampus ITB Jatinangor saat ini memiliki 14 program studi S1 dan 4 program studi S2.
Per Oktober 2021, jumlah mahasiswa yang belajar di sana mencapai 2.240 orang. Himpunan mahasiswa yang aktif di sana adalah 16, termasuk himpunan dari Kampus Cirebon dan dipimpin oleh Gubernur Multikampus.
Sementara itu, untuk mencapai kampus saat ini hanya bisa melalui darat dan memakan 30-40 menit dari Kota Bandung dalam kondisi tanpa kemacetan. Jadwal kuliah diatur untuk mulai paling telat jam 8 pagi.
Baca juga: ITB Gelar Open House 2022, Kenalkan Kampus Cirebon ke Calon Mahasiswa
“Waktu kegiatan perkuliahan kita memang satu jam lebih telat daripada di Kampus Ganesha. Hal ini diperlakukan untuk memberi kesempatan waktu bagi pengajar untuk mengakses Kampus Jatinangor," jelas dia seperti dilansir dari laman ITB.
ITB Kampus Jatinangor merupakan salah satu multikampus ITB, dengan tujuan meningkatkan kapasitas perkuliahan dengan saling melengkapi antara ketiga kampus ITB secara komplementari maupun sinergis.
Dari itu, tujuh asas multikampus dibuat yaitu keunggulan, relevansi, integrasi, sinergi, kesetaraan, efektivitas dan inklusi.
Agus menekankan pada asas kesetaraan, di mana fasilitas dan kegiatan di Kampus Jatinangor sama dengan kampus lainnya sehingga mahasiswa tidak perlu khawatir dengan adanya perbedaan antara ketiga kampus.
Selain itu, dia menerangkan bahwa asas inklusi penting bagi masyarakat sekitar, khususnya pada masyarakat Sumedang lewat kegiatan pengabdian.
Baca juga: BCA Buka Magang Bakti Lulusan SMA-SMK dan D1-S1, Ini Cara Daftar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.