SMKN 1 Kokap Jadi Pusat Keunggulan, Kini Siswa Makin "Pede"

KOMPAS.com - SMKN 1 Kokap, Kulonprogo, DIY ini telah menjadi SMK Pusat Keunggulan (PK) yang menjadi salah satu program strategis Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek.

Menurut Kepala SMKN 1 Kokap, Caecilia Luppi Satesti, berbasis awal jurusan kriya kayu dan tekstil, serta desain komunikasi visual, kini SMK tersebut telah berkembang hingga memiliki kompetensi lain, yakni akuntansi dan perhotelan.

"Saat ini SMKN 1 Kokap menyelenggarakan 15 rombel (rombongan belajar) dengan jumlah siswa 449," ujar Caecilia seperti dikutip dari laman Ditjen Pendidikan Vokasi, Kamis (13/1/2022).

Baca juga: Siswa, Ini Manfaat Yodium dan Zat Besi bagi Tubuh

Menyandang SMK COE sejak 2020, sekolah pun kini telah memiliki edutel berkonsep resor sebagai rencana pengembangan sekolah.

"Dari yang sebelumnya sebatas magang, kerja sama kami dengan industri kini setelah menyandang COE dan PK harus meliputi ‘link and match’ dengan paket 8+i," terang Caecilia.

Mindset lebih terbuka

Dikatakan, paket i bukanlah berbentuk beasiswa, melainkan bentuk lain, semisal bantuan peralatan untuk penyelenggaraan ujian. Selain itu, mindset pengajar maupun siswa kini juga lebih terbuka.

"Terlebih, dengan diadakannya program re-skilling dan up-skilling bagi guru. Kami juga mengikutkan diklat asesor bagi guru," jelasnya.

Hasilnya, program SMK PK betul-betul telah “mengubah” SMKN 1 Kokap. Terlebih, turut mengubah karakter para siswa daerah Kulonprogo yang lebih banyak berasal dari wilayah perbukitan yang dikenal kurang percaya diri (pede).

Baca juga: Humas Unej: Ternyata Masih Banyak Siswa Bingung Pilih Jurusan Kuliah

"Kurikulum Merdeka Belajar juga lebih memberikan peran kepada siswa hingga percaya diri mereka muncul serta menyelenggarakan kegiatan," imbuhnya.

Untuk menularkan SMK PK kepada sekolah lainnya, Cecilia mengaku pihaknya melakukan “saling belajar”. Hingga pada akhirnya SMKN 1 Kokap akan menjadi pusat belajar dan pengembangan hospitality.

"Selain itu, kami juga ingin mengembangkan kompetensi yang lain, misalnya barista, yang peralatannya akan dibantu oleh pihak lain," katanya lagi.

Ditambah lain, sekolah juga memiliki program kewirausahaan yang membuat siswa yang “kurang” dalam sisi akademik menjadi bersemangat karena memiliki potensi non-akademik yang baik.

"Yang jelas, pembelajaran kami telah berbasis pada pembuatan produk dengan teaching factory," tutur Cecilia.

Jadi pusat pengembangan

Cecilia berharap, ke depan SMKN 1 Kokap akan menjadi pusat pengembangan bagi siswa maupun gurunya.

"Kami juga berencana melibatkan masyarakat sekitar, semisal melalui pelatihan barista ataupun batik. Kami juga memiliki acara tahunan yang melibatkan SMP-SMP untuk mengenalkan SMK," jelasnya.

Salah satu siswi kelas 12 Jurusan Perhotelan SMKN 1 Kokap, Bunga mengatakan, perubahan drastis menjadi menyenangkan setelah sekolah menyandang sebagai SMK COE.

Baca juga: Segera Daftar, Beasiswa Vokasi Telkom University 2022

"Mata pelajaran menjadi mudah diserap, praktik lebih banyak dan menyenangkan. Dengan adanya teaching factory, kami dibuat kelompok untuk melakukan berbagai kegiatan hingga kewirausahaan," ungkapnya.