Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar Unair Masuk 100 Peneliti Terbaik Dunia 2022

Kompas.com - 31/01/2022, 20:33 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (Unair), Prof. Badri Munir Sukoco masuk dalam jajaran World Top 100 Business & Management Scientists 2022 versi AD Scientific Index. Tulisannya telah disitasi oleh artikel lain sebanyak 1.650 kali dan memiliki H-indeks sebesar 18.

“Saya merasa sangat bersyukur yang saya lakukan sejak 2004 hingga saat ini mendapatkan apresiasi, dibaca dan dijadikan referensi oleh banyak orang,” tutur Prof. Badri seperti dirangkum dari laman Unair News, Senin (31/1/2022).

Direktur Pascasarjana Unair itu mengatakan, saat ini dirinya tengah menulis buku tentang Indonesia yang harus bertransformasi menjadi negara maju pada tahun 2045.

Baca juga: 5 Beasiswa S2-S3 Tanpa Batas Usia, Kuliah Gratis dan Biaya Hidup

Menurutnya, sebagai seorang ilmuwan ia berkewajiban menyadarkan Indonesia melakukan banyak perubahan. Khususnya dalam sektor SDM, teknologi, dan inovasi.

Tidak hanya itu, Prof. Badri juga telah menerbitkan textbook ekonomi dan bisnis bersama dengan Penerbit Airlangga.

Dengan mengadaptasi konsep yang telah ada dan menerapkan kejadian-kejadian di Indonesia, ia berharap bukunya tersebut dapat bermanfaat.

Fokus penelitian

Guru Besar FEB itu mengungkap, dalam enam tahun terakhir penelitian yang ia lakukan lebih fokus pada manajemen strategi proses. Strategi yang dapat mengawali kinerja organisasi menjadi lebih baik.

“Saya sering membahas tentang kapabilitas dinamis organisasi. Dalam melakukan perubahan, organisasi tidak dapat merespon dengan kebiasaan, harus selalu cepat berubah. Fokus saya adalah middle manager,” jelasnya.

Baca juga: Beasiswa S1-S2 Brunei 2022: Kuliah Gratis, Tunjangan Rp 6,7 Juta Per Bulan

Ia menambahkan, middle manager sebagai mediator harus memiliki kemampuan melakukan perubahan dan menerjemahkan visi pimpinan dengan baik. Sehingga middle manager dapat memberikan keyakinan pada bawahannya tentang perubahan tersebut.

Penelitian tersebut tidak hanya ia lakukan di perguruan tinggi, tetapi juga di rumah sakit, pemerintahan kota, pemerintahan provinsi, bahkan pada sebuah media besar.

“Saya juga memiliki ketertarikan membahas, bagaimana Indonesia bisa menjadi negara maju pada tahun 2045. Namun, saya lebih banyak membahas hal tersebut pada artikel populer yang dapat diakses masyarakat luas,” tambahnya.

“Ke depannya, saya masih akan fokus pada penelitian manajemen strategi, khususnya kepemimpinan transformatif dan organisasi. Saya ingin terus berguna untuk orang lain dan menginspirasi bangsa. Sebagai dosen, saya punya privilege untuk membagikan ilmu yang saya dapat. Insya Allah dapat menjadi ilmu yang bermanfaat dan menjadi amalan yang tidak terputus,” tutupnya.

Baca juga: Beasiswa S1 di Singapura 2022: Kuliah Gratis, Tunjangan Rp 69 Juta Per Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com