KOMPAS.com - Skor Intelligence Quotient atau IQ hingga kini masih menjadi tolak ukur kecerdasan intelektual. Orang yang skornya di atas 140 dianggap punya IQ tinggi. Sementara orang yang skornya di atas 160 disebut jenius.
Kecerdasan manusia, sejatinya tidak hanya bisa diukur dari kecerdasan intelektual melalui tes IQ. Pasalnya, tes IQ “hanya” mengukur keterampilan khusus seperti penalaran, ingatan, dan pemecahan masalah. Namun, tes ini tidak dapat menangkap gambaran lebih luas dari kemampuan orang secara keseluruhan.
Tes IQ juga tidak menilai ciri-ciri penting seperti kreativitas atau keterampilan emosional. Bahkan, orang dari latar belakang berbeda memiliki tingkat pengetahuan berbeda-beda dengan konsep dan struktur tes, sehingga skor rendah tidak mewakili kemampuan intelektual sebenarnya.
Baca juga: 7 Tanda Anak Cerdas dan Berpotensi Punya IQ Tinggi
Sehingga, IQ dinilai bukan satu-satunya penentu kecerdasan seseorang. Ada ciri-ciri lain yang menunjukkan kecerdasan, berikut lima di antaranya, melansir laman Bobo.grid:
Tanda orang cerdas yang sering terlihat adalah rasa ingin tahunya yang tinggi.
Kita menikmati membaca buku, seni, dan belajar bahasa dan budaya lain. Atau, kita ingin mengetahui jawaban dari inti permasalahan, berselancar di internet untuk menggali minat baru, dan banyak lagi.
Pada dasarnya, rasa ingin tahu terkait erat dengan kecerdasan. Kita terus belajar sepanjang hidup, melebihi apa yang kita perkirakan.
Bukan sekadar menerima apa adanya, kita berusaha mencari tahu alasannya. Selain itu kita lebih cenderung melihat gambaran lengkap dari situasi tertentu, tidak hanya hitam dan putih.
Berpikiran terbuka atau open minded juga jadi salah satu tanda orang cerdas.
Orang cerdas bisa menerima pendapat dan pandangan orang lain. Mereka tidak akan memaksakan pendapat atau keinginan.
Baca juga: Orangtua, Ini Dampak Bila Sering Memarahi Anak Saat Belajar
Empati adalah bagian dari kecerdasan emosional yang berhubungan dengan tingkat IQ.
Menurut Goleman (2017), kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengatur emosi, menjaga emosi, dan pengungkapan melalui kesadaran diri, pengendalian diri, empati, motivasi diri, dan keterampilan sosial.
Orang yang cerdas cenderung memiliki rasa empati dan penuh dengan kasih. Mereka bisa memahami apa yang dirasakan oleh orang lain.
Orang yang cerdas akan mengetahui batas kemampuan dirinya dan tidak akan bertindak seolah mengetahui segalanya.
Kalau belum bisa melakukan atau belum tahu sesuatu mereka akan mengakuinya.