Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/02/2022, 12:09 WIB

KOMPAS.com - Berhasil masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) menjadi idaman banyak siswa kelas 12.

Agar bisa lolos masuk PTN tentu tidak bisa dengan cara yang instan. Calon mahasiswa harus rajin belajar dan mengukir banyak prestasi selama duduk di bangku SMA/SMK sederajat.

Plt Direktur Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kemendikbud Ristek Prof. Nizam mengatakan, dalam mengikuti seleksi masuk PTN yang paling penting, calon mahasiswa perlu menyiapkan diri dengan tekun dan rajin belajar.

"Jangan berpikir harus ikut les atau ikut bimbel. Kalau belajar sungguh-sungguh mengikuti seluruh pelajaran di sekolah, itu menjadi bekal yang paling penting masuk ke PTN," kata Prof. Nizam webinar Sukses Masuk PTN Bersama LTMPT yang diadakan secara virtual, Kamis (3/2/2022) lalu.

Baca juga: Aturan Kemendikbud Terkini, Ortu Boleh Pilih Anak Ikut PTM atau PJJ

Capaian prestasi jadi pertimbangan lolos SNMPTN

Masuk PTN bisa dari berbagai jalur seperti jalur Undangan atau Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), UTBK SBMPTN atau jalur Mandiri.

Seleksi jalur SNMPTN, lanjut Nizam, diseleksi berdasarkan capaian prestasi selama duduk di bangku SMA/SMK. Prestasi mulai dari kelas 10 hingga 12 menjadi dasar seleksi di jalur SNMPTN.

Nizam menyampaikan, tidak hanya capaian rapor tapi juga capaian portofolio prestasi yang diukir selama duduk di bangku SMA/SMK sederajat.

Nizam menambahkan, jalur UTBK SBMPTN merupakan bagian dari mengukur kesiapan siswa untuk berbagai macam subyek yang diujikan di UTBK SBMPTN. Diantaranya bakat atau tes skolastik untuk melihat potensi siswa masuk PTN. Selain itu di UTBK SBMPTN juga ada ujian di beberapa mata pelajaran yang merupakan kunci keberhasilan belajar di perguruan tinggi.

"Yang penting kalian belajar serius dengan sungguh-sungguh sesuai kurikulum yang diajarkan di sekolah," tandas Nizam.

Baca juga: Pakar UM Surabaya: Guru Lakukan Kekerasan Bisa Ganggu Psikologi Siswa

Isu masuk PTN jalur belakang adalah bohong

Nizam menekankan, seleksi mahasiswa baru di perguruan tinggi dilakukan secara netral dan tidak memihak, karena seleksi di perguruan tinggi selalu didasari capaian dan prestasi akademik siswa.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+