KOMPAS.com - Sejumlah perguruan tinggi telah menerapkan perkuliahan tatap muka pada semester genap TA 2021/2022 .
Saat mengikuti perkuliahan kembali, mahasiswa juga harus mempersiapkan diri apalagi di tengah situasi Covid-19 yang kini mengalami peningkatan. Institut Teknologi Bandung (ITB) termasuk perguruan tinggi yang menerapkan perkuliahan dengan metode bauran antara luring dan daring.
Berkaitan dengan hal tersebut, Sekolah Farmasi ITB bekerja sama dengan UPT Layanan Kesehatan ITB menyelenggarakan webinar secara daring yang membahas tentang 'Aman dan Nyaman Kuliah Luring di Masa Pandemi Covid-19.
Dekan Sekolah Farmasi ITB Prof. I Ketut Adnyana mengatakan,saat mahasiswa kembali ke kampus di tengah pandemi Covid-19 butuh persiapan.
Baca juga: KAI Services Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan D3, Ayo Daftar
Menurutnya penting untuk fokus pada diri sendiri karena hal ini berpengaruh pada sistem imun. Sehingga, hindari tekanan berlebih yang dapat memicu stres.
Dokter Umum Klinik Pratama UPT Layanan Kesehatan ITB Narissa Anugrawati menerangkan, virus secara konstan bisa berubah atau mutasi menjadi varian baru. Varian baru ini bisa hilang atau bisa menjadi lebih kuat dan menyebar lebih luas.
Seperti halnya Corona Virus yang bermutasi menjadi banyak varian salah satunya yakni varian omicron (B. 1.1 .529) yang memiliki kemampuan penularan dan memperbanyak diri lebih tinggi dari varian sebelumnya.
"Gejala awal berupa batuk, fatigue, hidung tersumbat, demam, mual/muntah, sesak napas, diare, anosmia. Telah dilaporkan dua kasus kematian pertama Indonesia akibat varian Omicron di Indonesia per 22 Januari 2022," urai perempuan yang lebih akrab disapa dr Sasa seperti dikutip dari laman ITB, Kamis (10/2/2022).
Baca juga: Ridwan Kamil Dorong Perguruan Tinggi Lahirkan Prodi Baru
Selain menerapkan protokol kesehatan yang ketat, dr. Sasa juga menekankan pentingnya menjaga daya tahan tubuh. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga daya tahan tubuh, antara lain:
Stres adalah kondisi di mana tubuh mendapat tekanan yang tinggi baik dari internal maupun eksternal.
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran (Unpad) Fredrick Dermawan Purba menyampaikan, komponen stres dibagi menjadi tiga yakni stressor atau hal-hal yang membuat kita tertekan, penilaian, dan kemampuan atau sumber daya. Ketiganya harus dikuasai karena sebagai kunci utama memanajemen stres dalam diri.
"Stressor dinilai berbeda tiap orang yang juga bergantung terhadap sumber daya. Ada orang yang terlalu fokus sumber daya internal sehingga stressor-nya mendominasi sehingga terkena stres," ungkap Fredrick.
Baca juga: H-4 Daftar SNMPTN 2022, Siswa Masih Ada yang Galau Pilih Jurusan
Namun, ada juga orang yang menilai sumber daya tidak hanya dari dalam tetapi dari luar sehingga kemampuan sumber dayanya hampir mendekati stressor sehingga dia tidak tidak berada dalam keadaan stres.
Menurut dia, ketiganya akan berjalan dengan baik apabila dimulai dengan growth mindset. Dengan melakukan hal ini dapat menimbulkan motivasi untuk melakukan tindakan yang sejalan.
Fredrick berbagi tips untuk mengatasi stres (coping stress). Dalam mengatasi stress, terdapat tiga pendekatan yakni fokus pada masalah meliputi, koping aktif, perencanaan, bingkai ulang positif atau fokus pada emosi meliputi penerimaan, humor, agama atau kepercayaan, dukungan emosional, dukungan instrumental, distraksi diri atau fokus keduanya.
"Singkatnya, kita tidak akan berada dalam kondisi stres apabila stressor dapat terselesaikan. Selain itu, hindari hal-hal yang kurang sehat seperti, penyangkalan, melampiaskan, penggunaan obat-obatan, menyerah, dan menyalahkan diri sendiri," imbuh dia.
Baca juga: Pakar UNS: ASEAN Para Games 2022 Datangkan Banyak Manfaat bagi Solo
Selain itu mahasiswa juga bisa menerapkan pola hidup sehat juga menjadi cara terhindar dari stres dengan memakan makanan yang bergizi, olahraga, tidur yang teratur, periksa kesehatan, rencanakan agenda kegiatan, dan selalu mendapat dukungan sosial.
"Apabila kita bisa mengatasi kondisi stres maka imun kita dapat meningkat dan kita dapat terhindar dari penularan Corona Virus," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.