Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Dorong Perguruan Tinggi Lahirkan Prodi Baru

Kompas.com - 10/02/2022, 10:53 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil mendorong perguruan tinggi melahirkan program studi (prodi) baru guna merespons perubahan zaman.

Dengan adanya prodi baru tersebut, perguruan tinggi pasti andal beradaptasi.

"Insya Allah, kalau perguruan tinggi pandai beradaptasi, mimpi Indonesia menjadi negara maju, di sebagian besar disumbang dari sumber daya manusia (SDM) yang diproduksi perguruan tinggi, khususnya di Jabar," kata Ridwan Kamil seperti dikutip dari laman Disdik Jabar, Kamis (10/2/2022).

Ridwan Kamil mengungkapkan, beberapa prodi yang harus diciptakan seperti:

Baca juga: Pakar UNS: ASEAN Para Games 2022 Datangkan Banyak Manfaat bagi Solo

Ridwan Kamil usulkan lahirnya prodi baru

1. Renewable energy (energi terbarukan)

2. Digital marketing

3. Teknologi media sosial

4. Teknologi pangan 4.0.

"Jadi, itu poin besarnya. Jangan bisnis as usual, melainkan buat terobosan dalam prodi-prodi," imbaunya.

Gubernur memaparkan, saat ini negara dihadapi tiga disrupsi, yakni disrupsi global warming, disrupsi 4.0, dan disrupsi pandemi Covid-19.

"Disrupsi-disrupsi ini harus direspons," tambahnya.

Baca juga: KAI Services Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan D3, Ayo Daftar

Lahirkan prodi inovatif yang dibutuhkan dunia kerja

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IV, M. Samsuri mengatakan, imbauan Gubernur selaras dengan kebijakan Kemdikbud Ristek yang mendorong perguruan tinggi melahirkan prodi inovatif dan dibutuhkan dunia kerja saat ini. Prosesnya pun akan didukung pemerintah.

"Untuk prodi baru, diharuskan sudah membicarakan dengan kurikulum dan dikembangkan bersama industri. Ketika kurikulum siap dengan industri maka ini akan jadi prioritas," tuturnya.

Baca juga: LTMPT: Dibuka Pekan Depan, Perhatikan Hal Ini Saat Daftar SNMPTN 2022

Saat ini sudah ada beberapa prodi baru yang beradaptasi dengan kebutuhan zaman, seperti digital marketing dan kemaritiman.

"Energi terbarukan bagian dari disiplin itu, jadi fokus di elektro bisa. Kemudian di chemical engineering juga ada basis penelitian energinya," terangnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau