Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar UGM Ungkap 8 Gejala Stroke dan Faktor Risiko Penyebabnya

Kompas.com - 14/02/2022, 15:29 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Stroke tidak hanya menyerang orangtua. Namun stroke juga bisa menyerang seseorang dengan usia relatif muda.

Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).

Pakar dari Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran-Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM) Ismail Setyopranoto mengatakan, stroke merupakan gangguan peredaran darah otak yang bersifat aktif dengan gejala fokal.

Baca juga: Perusahaan Sawit Ini Buka Lowongan Kerja bagi D3-S1, Ayo Daftar

Pentingnya mengenali gejala stroke

Seperti kesemutan atau gejala global dengan penurunan kesadaran, gangguan bicara, dan lumpuh total yang berlangsung lebih dari 24 jam dan disebabkan bukan karena trauma (riwayat terjatuh infeksi otak atau tumor).

"Jadi, stroke merupakan kondisi yang hanya mengenai vaskular atau pembuluh darah. Stroke itu 80-85 persen disebabkan karena non-pendarahan. Bukan karena pecahnya pembuluh darah," ujar Ismail seperti dikutip dari laman UGM, Senin (14/2/2022).

Menurutnya, sekitar 15-20 persen penyebab stroke karena pendarahan atau sumbatan. Menurut Ismail, secara umum masyarakat luas harus mengenali tanda gejala yang terjadi baik pada stroke pendarahan maupun non-pendarahan.

Ismail menekankan, agar masyarakat bisa mengenal gejalanya karena gejala yang terjadi ini merupakan early warning system.

"Atau symptom selanjutnya sangat tergantung darimana kita mengidentifikasi secepatnya pasien yang mengalami stroke untuk dibawa ke rumah sakit. Mengenai pendarahan atau non-pendarahan bisa diketahui saat berada di rumah sakit," papar Ismail.

Baca juga: Beasiswa Universitas Pertamina, SPP Gratis dan Banyak Benefit Lain

 

Tanda dan gejala stroke

Ismail menerangkan, tanda dan gejala stroke antara lain:

1. Pasien yang tiba-tiba mengalami kesemutan separuh anggota gerak (dari kepala sampai kaki).

2. Mengalami kelemahan anggota gerak, bicara pelo dan mulutnya perot.

3. Penurunan kesadaran yang tiba-tiba.

4. Pasien mengalami kebingungan dan tidak bisa bicara.

5. Mengalami gangguan fungsi kognitif akut (seperti tiba-tiba menanyakan keluarga yang sudah meninggal)

Baca juga: Daftar SNMPTN 2022 di Unpad? Cek Daya Tampung Jurusan Saintek

6. Ingin pulang padahal sudah dirumah, kebingungan menyebutkan nama anggota

7. Buta separuh lapang pandang (mata kanan atau kiri mengalami kegelapan)

8. Mengalami dizziness (bergoyang).

"Yang harus kita diketahui adalah bahwa dari 8 tanda gejala tadi, bisa tunggal atau lebih dari satu. Jika awalnya tunggal lalu diikuti yang lain, itu menuju ke arah perburukan. Ini yang harus segera di bawa ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan penanganan stroke," urai Ismail.

2 faktor risiko penyebab stroke

Ismail menambahkan,ada dua macam faktor risiko yang dapat meningkatkan seseorang terkena stroke. Yaitu faktor risiko yang dapat dikendalikan dan yang tak dapat dikendalikan.

Faktor risiko yang tidak bisa dikendalikan antara lain:

  • Umur
  • Jenis kelamin tertentu
  • Keturunan, dan orang yang pernah terkena stroke.

Baca juga: Simak Syarat Ikuti SNMPTN-Peminatan 2022 ITB

Faktor risiko yang bisa dikendalikan antara lain:

  • Diabetes
  • Obesitas
  • Hipertensi
  • Kurang aktivitas dan olahraga
  • Merokok
  • Minum alkohol dan lain sebagainya.

Dia menambahkan, stroke dapat dicegah dengan pola hidup yang sehat seperti makan makanan sehat, olahraga teratur, tidak merokok, minum alkohol sesuai takaran.

"Selain itu masyarakat juga bisa menurunkan tingkat kolesterol dan tekanan darah tinggi dan menjaga kadar normal gula darah," ungkap Ismail.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com