KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia terus menggencarkan program vaksin Covid-19 bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Namun luasnya wilayah Indonesia juga menjadi kendala pemberian vaksin Covid-19, khususnya bagi masyarakat yang berada di daerah Terdepan, Terpencil dan Tertinggal (3T).
Melihat permasalahan ini, mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mempunyai suatu gagasan.
Kedua mahasiswa Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unesa Iqbal Ainur Rizki dan Dhela Rochmatul Maghfiroh membuat esai berjudul 'Adrostik: Autonomous Drone Pengangkut Logistik Vaksin Covid-19 Berbasis GPS dan Artificial Intelligence untuk Membantu Pemulihan Pandemi di Daerah 3T dalam Mewujudkan Herd Immunity di Indonesia'.
Baca juga: Jangan Terlewat, Ini Jadwal dan Syarat Pendaftaran Beasiswa LPDP 2022
Melalui esai tersebut mereka berhasil meraih juara tiga dalam Lomba Essay Nasional 9th PHC 2021 di Universitas Jember (Unej).
Iqbal Ainur Rizki menjelaskan, esai tersebut dibuat berdasarkan kondisi banyaknya korban akibat terpapar Covid-19. Selain itu juga pemberian vaksin Covid-19 yang belum merata di Indonesia.
Bagi mereka, vaksinasi merupakan salah satu benteng pertahanan dari pandemi Covid-19, karena itu pemberian vaksin Covid-19 harus dipercepat.
"Kami coba cari cara, bagaimana agar vaksinasi di Indonesia bisa lebih cepat lagi. Kami lakukan riset dan menemukan beberapa referensi, salah satunya di Uni Emirat Arab. Di sana, diberlakukan drone vaksin," terang Iqbal seperti dikutip dari laman Unesa, Minggu (20/2/2022).
Baca juga: Lowongan Kerja Perusahaan Tambang Bauksit bagi Lulusan S1, Tertarik?
Iqbal menilai, cara ini cocok diterapkan di Indonesia, khususnya untuk mengakses daerah terjauh, terpencil dan tertinggal.
Ide itulah yang mereka ajukan dalam lomba tersebut. Selama proses penulisan, mereka memiliki beberapa kendala dalam membuat desain.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.