Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/02/2022, 12:44 WIB

KOMPAS.com - Masyarakat sudah terbiasa menggunakan kata sandi atau password saat hendak mengakses email, akun media sosial (medsos) atau melakukan transaksi keuangan melalui smartphone.

Namun saat ini sistem keamanan berupa kata sandi tidak lagi memberikan pengguna keamanan dan kenyamanan karena banyaknya upaya peretasan.

Menurut Profesor di University of Missouri Kansas City, Reza Derakhshani selain menggunakan kata sandi, biometrik bisa menjadi sistem keamanan digital yang lebih tinggi.

Hal ini disampaikan Reza dalam Kuliah Tamu Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Baca juga: Adaro Energy Buka Lowongan Kerja D3/S1 Fresh Graduate, Yuk Daftar

Banyak layanan digital gunakan pengenalan biometrik

Reza mengungkapkan kini banyak layanan digital yang menggunakan sistem pengenalan biometrik. Sama seperti pengidentifikasian konvensional yang sudah ada sejak dulu, konsep pengenalan biometrik ini menghubungkan identitas individu dengan penampilan luarnya.

"Jika kita melihat wajah seorang teman, kita bisa menjelaskan siapa orang itu," kata Reze seperti dikutip dari laman ITS, Selasa (22/2/2022).

Reza menjelaskan, saat seseorang ingin mengautentikasi dirinya untuk layanan digital, mereka harus mendaftarkan identitas terlebih dahulu. Seperti nama sesuai kartu identitas.

Kemudian sistem akan menghubungkan identitas yang telah diterima dengan penampilan seperti wajah atau sidik jari melalui sistem pemindaian yang ada di perangkat.

Baca juga: Indobara Bahana Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan S1, Ayo Daftar

Selanjutnya, ketika pengguna telah terdaftar dan ingin mengakses informasi, perangkat akan memindai wajah pengguna. Hasil pemindaian tersebut akan dicocokkan menggunakan algoritma dengan template wajah yang telah didaftarkan sebelumnya.

"Sistem keamanan dengan biometrik ini dianggap lebih aman daripada sistem kata sandi karena fitur tubuh seseorang pasti memiliki perbedaan satu sama lain," ungkap Reza.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+