KOMPAS.com - Mengetahui minat dan bakat sebelum memilih jurusan sekolah atau kuliah dapat menghindari pelajar salah memilih jurusan. Mengetahui bakat dan minat juga dapat membatu seseorang menentukan arah karier di masa depan.
Bagi mahasiswa, memilih program studi (prodi) yang sesuai bakat minat memberikan banyak manfaat, mulai dari memberikan semangat untuk belajar, menghadapi tantangan hingga mengembangkan diri yang akhirnya berguna selama proses membangun karier.
Hanya saja, suksesnya seorang siswa atau mahasiswa dalam menemukan minat dan bakatnya juga dipengaruhi oleh peran orangtua.
Sebab, jika orangtua memaksa anak kuliah sesuai kemauan orangtua, anak bisa stres bahkan kehilangan arah untuk menentukan masa depan.
Baca juga: Uang Saku Di Atas Rp 10 Juta Per Bulan, Daftar 10 Beasiswa S1-S2 Ini
Pendiri sekaligus Chief Executive Officer Tes Bakat Indonesia, Monic Christian, mengatakan, sekitar 80 persen mahasiswa merasa salah menentukan jurusan sehingga harus berpindah-pindah kuliah.
”Jangan sampai menjadikan anak sebagai wujud kemauan orangtua. Karena orangtuanya dokter, misalnya, anaknya juga harus kuliah kedokteran. Di sisi lain, anak juga perlu membuktikan kemampuan di bidang yang diminati,” ujarnya secara daring.
Bila terpaksa kuliah di jurusan yang tidak diminati, lanjut dia, banyak mahasiswa pindah kuliah pada tahun kedua dan ketiga. Sebagian lainnya tetap menyelesaikan kuliah dan kemudian kuliah lagi sesuai jurusan yang diminati.
Akan tetapi, tidak sedikit juga yang tetap melanjutkan kuliah sembari mengikuti kursus sesuai minat.
Oleh sebab itu, penentuan jurusan mestinya didasarkan pada minat dan bakat sehingga tidak salah dalam memilih jurusan.
Baca juga: Biaya Kuliah ITB Jalur SNMPTN, SBMPTN dan Jalur Mandiri 2022
Menurut Monic, masih banyak siswa kesulitan mengenali minat dirinya. "Karena itu, siswa harus tahu apa maunya melalui melalui tiga pendekatan, yaitu potensi, passion, dan personality atau kepribadian," imbuh dia.
Potensi setiap orang berbeda sehingga tidak harus diperbandingkan. Oleh karena itu, ketentuan kesuksesan karier tidak berpatokan pada tingkat intelligence quotient (IQ).
”Potensi ini ibarat mesin pada mobil. Kalau CC-nya (kapasitas mesin) besar, mobil bisa melaju kencang. Jadi, jangan remehkan potensimu, katanya, dalam konferensi pers pembukaan Tes Bakat Indonesia cabang Medan dan Semarang yang digelar secara daring, Rabu (23/2/2022).
Potensi itu harus dihubungkan dengan passion dan kepribadian karena menjadi faktor pendorong untuk mengoptimalkannya. Dengan begitu, jaringan karier di bidang yang diminati dapat dibangun sejak dini.
”Kalau tidak salah jurusan, kemungkinan juga tidak salah dalam berkarier. Jadi, seperti melakukan hobi, tetapi dibayar,” ujarnya.
Monic menuturkan, banyak siswa kesulitan menentukan minat dan bakat. Oleh karena itu, pihaknya menawarkan bantuan bagi siswa dalam menentukan minat dan bakat.
"Kami memiliki pakar untuk menemukan 3P atau potential, passion, serta personality dalam diri kita. Sehingga kami akan membantu orang-orang mengenal 3P dalam diri mereka, supaya dapat diarahkan ketika memilih jurusan yang cocok," pungkasnya.
Baca juga: 6 Jurusan Kuliah Buat Si Introvert, Prospek Kerjanya Tinggi
Tes Minat Bakat Indonesia atau TBI, baru membuka cabang di Semarang, Jawa Tengah dan di Kota Medan, Sumatera Utara.
"Sebelumya, kami telah memiliki beberapa cabang di Jakarta dan Surabaya. Di Jakata ada dua lokasi testing centre. Total saat ini, kami memiliki empat cabang di Indonesia. Harapan ke depannya, semoga Tes Bakat Indonesia bisa berada lebih banyak lagi di kota besar lainnya," ujarnya.
Tes juga dapat dilakukan secara daring. Sehingga, siswa tidak perlu khawatir tidak bisa menentukan bakat dan minat sebelum masuk ke jenjang kuliah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.