KOMPAS.com - Indonesia diprediksi akan mencapai puncak bonus demografi pada tahun 2030 mendatang.
Menyikapi bonus demografi ini, pemerintah Indonesia juga telah melakukan berbagai program menyambut Indonesia Emas 2045. Salah satunya pencegahan stunting pada anak agar tercipta sumber daya manusia (SDM) berkualitas di Indonesia pada masa yang akan datang.
Dosen Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Lintang Ronggowulan mengatakan, kondisi bonus demografi ditujukan ketika jumlah masyarakat usia produktif yakni usia 15-64 tahun lebih mendominasi dibandingkan masyarakat berusia non-produktif.
Baca juga: Tim Vaksin Merah Putih Unair Butuh 405 Relawan pada Uji Klinis Tahap 2
Menurut perkiraan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappenas), pada tahun 2030 Indonesia akan memiliki jumlah penduduk dengan usia produktif mencapai 64 persen dari total penduduk Indonesia.
"Bonus demografi ini dapat memberikan dampak positif maupun negatif. Tergantung bagaimana upaya pemerintah dan masyarakat dalam menyambut kehadiran puncak bonus demografi di tahun 2030 mendatang," terang Lintang seperti dikutip dari laman UNS, Sabtu (5/3/2022).
Dia menerangkan, bonus demografi adalah tantangan yang harus bisa dijawab. Karena bonus demografi dapat menjadi sebuah bencana demografi apabila tidak dipersiapkan dengan baik dan matang.
Baca juga: Ini Daftar 74 Lokasi Pusat UTBK SBMPTN 2022
Bonus demografi, lanjut Lintang, juga berarti tantangan akan persaingan kerja semakin terbuka dan keras.
"Usia produktif yang mendominasi. Sehingga perlu berbanding lurus dengan terbuka lebarnya lapangan pekerjaan," imbuh Lintang.
Apabila ketersediaan lapangan pekerjaan minim, maka dapat diprediksi mengakibatkan tingginya angka pengangguran.
"Inilah akar dari kemunculan bencana demografi," imbuh Lintang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.