Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fungsi dan Bahaya Klorin, Siswa Yuk Belajar

Kompas.com - 16/03/2022, 07:03 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Saat berada di jenjang SMA, siswa akan mempelajari tabel periodik. Salah satu unsur yang ada dalam tabel tersebut adalah klorin (Cl) merupakan zat kimia yang sering digunakan sebagai bahan disinfektan.

Klorin termasuk dalam kelompok halogen, unsur pembentuk garam dengan flour (F), brom (Br), yodium (I) dan astatin (At).

Mereka semua ada di kolom kedua dari kanan pada tabel periodik di Golongan 17. Konfigurasi elektronnya serupa dengan tujuh elektron di kulit terluarnya.

Semuanya adalah elemen yang sangat reaktif ketika terikat dengan hidrogen. Selain itu unsur ini juga menghasilkan asam. Tidak ada yang ditemukan di dalam bentuk unsurnya. Menurut Universitas Purdue, unsur ini biasanya ditemukan sebagai garam dalam mineral.

Baca juga: Daftar Kampus Top Dunia Tujuan Beasiswa IISMA 2022

Manfaat klorin pada kehidupan manusia

Melansir dari akun Instagram resmi SMA Pesat Bogor, Rabu (16/3/2022), menjelaskan manfaat dan bahaya klorin di kehidupan manusia. Bagi siswa yang sedang belajar tabel periodik, yuk simak bersama informasi ini.

Manfaat klorin sangat banyak bagi kehidupan manusia, antara lain:

1. Menjernihkan air, biasanya kolam renang menggunakan klorin untuk menjernihkan air.

2. Pemutih pakaian.

3. Berperan dalam mengubah energi angin menjadi energi listrik.

Namun ada perbedaan pada klorin dalam bentuk gas. Dalam bentuk gas, klorin bisa berbahaya dan beracun apabila dihirup.

Baca juga: Beasiswa Bagimili 2022 bagi SMA/SMK, Dapat Tunjangan dan Uang Saku

Pada saat perang dunia I, klorin digunakan sebagai "gas pencekik musuh" untuk membantu memuluskan jalannya peperangan.

Bahaya klorin

Siswa perlu tahu reaksi yang dikeluarkan tubuh ketika menghirup gas klorin. Menurut Centers for Disease Control and Prevention atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, gejala orang yang menghirup gas klorin yakni:

1. Penglihatan kabur

2. Kulit terasa nyeri terbakar

3. Timbul sensaasi terbakar di hidung, tenggorokan dan mata

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau