KOMPAS.com - Semburan lumpur Lapindo pertama kali terjadi pada 29 Mei 2006 silam. Semburan lumpur Lapindo ini tentu merugikan masyarakat di sekitarnya.
Namun di balik tragedi ini, keberadaan lumpur panas di Porong, Sidoarjo ternyata menyimpan banyak beragam mineral.
Menurut Dosen Teknik Geofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Amien Widodo beragam mineral terkurung di bawah lumpur Lapindo. Amien menjelaskan, lumpur Lapindo terkandung Logam Tanah Jarang (LTJ).
Baca juga: Universitas Mercu Buana Yogya Buka Lowongan Dosen dan Staf
Seperti neodimium, samarium, dan europium yang pemanfaatannya semakin meluas karena dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku produk industri berteknologi tinggi.
"Logam ini memiliki sifat-sifat yang tidak biasa sehingga sangat berguna saat dicampur dengan logam umum meskipun dengan jumlah sedikit," papar Amien seperti dikutip dari laman ITS, Sabtu (19/3/2022).
Amien mengungkapkan, lumpur Lapindo juga ditemukan Critical Raw Materials (CRMs) seperti litium yang umumnya dapat ditemukan di sekitar gunung berapi.
Menurut Amien, litium yang ditemukan di Lumpur Sidoarjo lebih menguntungkan jika dibandingkan yang ditemukan di gunung berapi karena pemisahannya lebih mudah.
"Pemisahan litium yang dilakukan tidak harus lagi melewati proses eksploitasi lebih dulu,” tambahnya.
Baca juga: Siswa, Ketahui 5 Jenis Senjata Tradisional Jawa Barat
Jenis-jenis tegangan yang dapat menyebabkan deformasi batuan sehingga terbentuk jebakan migas di bawah permukaan.
Amien menambahkan, penemuan ini didukung dengan data hasil penelitian oleh ITS pada tahun 2016 silam terhadap sampel air dari lumpur Lapindo.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.