KOMPAS.com - Belum lama ini diadakan ritual Kendi Nusantara di Titik Nol Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pada ritual Kendi Nusantara tersebut Presiden Joko Widodo menyatukan tanah dan air dari 34 provinsi Indonesia yang dibawa oleh masing-masing gubernur.
Proses penyatuan tanah dan air di IKN tersebut mendapat banyak tanggapan dari berbagai tokoh masyarakat.
Dosen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) Linggar Rama Dian Putra menerangkan, ritual Kendi Nusantara dapat menjadi media pembelajaran bagi masyarakat.
Baca juga: Astra Buka Lowongan Kerja bagi S1, Fresh Graduate Bisa Melamar
Melalui ritual itu, masyarakat akan terbiasa melaksanakan budaya dan tradisi yang ada di Indonesia.
Linggar menyebut ritual Kendi Nusantara akan membuat masyarakat tidak ‘alergi’ terhadap ritual. Sebab, ritual adalah bagian dari tradisi dan budaya bangsa Indonesia.
"Baik ritual Kendi Nusantara di IKN maupun ritual-ritual lainnya merupakan bagian dari identitas bangsa Indonesia," ujar Linggar seperti dikutip dari laman Unair, Jumat (18/3/2022).
Dosen sekaligus peneliti di Departemen Antropologi Unair ini menyampaikan, seseorang yang lupa akan ritual apalagi ‘alergi’, maka akan lupa siapa jati dirinya.
Baca juga: Alasan Dibalik Perilaku Flexing Menurut Dosen UM Surabaya
Menurut dia, bangsa yang tahu akan identitas masa lalunya itu bisa merencanakan ke depan bangsa ini mau seperti apa.
"Tapi kalau bangsa yang tidak tahu dengan identitas masa lalunya, maka dia tidak akan bisa merencanakan apa yang akan dilakukan kedepannya," papar Linggar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.