Biasanya, selama 8 semester mahasiswa S1 akan mendapatkan 144-150 satuan kredit semester (SKS).
Jumlah ini tentunya sudah dirancang sedemikian rupa agar kamu bisa lulus tepat 4 tahun.
Di beberapa kampus, kamu bisa menambah SKS pada semester berikutnya, jika pada semester sebelumnya kamu mendapatkan indeks prestasi (IP) 3.00 ke atas. Jadi, kamu bisa mengambil 24 SKS sehingga berpeluang lulus lebih cepat.
3. Manajemen waktu yang baik
Manajemen waktu adalah permasalahan yang seringkali dihadapi oleh mahasiswa, terutama bagi mereka yang harus mengimbangi antara kegiatan perkuliahan dengan organisasi atau bekerja.
Baca juga: 9 Kampus dengan Jurusan Teknik Geodesi, Prospek Kerja Cerah
Bagi kamu yang sering mengalami hal ini, sebaiknya membuat jadwal untuk belajar, berorganisasi, maupun bekerja.
Hal terpenting adalah selalu disiplin dan konsisten dengan jadwal tersebut.
Ingatlah bahwa tugas utamamu adalah menjadi mahasiswa dan belajar dengan giat agar bisa lulus tepat waktu.
4. Tentukan topik skripsi menjelang semester akhir
Skripsi adalah tugas akhir yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa S1. Skripsi tak jarang menjadi hambatan para mahasiswa untuk lulus tepat waktu.
Salah satunya adalah topik skripsi yang berulang kali ditolak oleh dosen penguji.
Di beberapa kampus, biasanya skripsi dimulai pada semester tujuh. Ada semester tersebut, mahasiswa dibekali penulisan proposal skripsi.
Topik penelitian juga bisa kamu pikirkan dari jauh-jauh hari, bahkan bisa dimulai dari semester 5 atau setelah proses Kuliah Kerja Nyata (KKN).
5. Atur jadwal bimbingan dengan dosen tips lulus kuliah
Proses skripsi tak begitu saja dapat dilalui dengan mudah. Kadang kala, tingkat aktivitas dosen yang padat juga dapat menghambat kamu untuk lulus tepat waktu.