KOMPAS.com - Sektor Ekonomi Kreatif di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Berkembangnya sektor ini berbanding lurus dengan permintaan tenaga ahli di berbagai industri sektor ekonomi kreatif.
Hal ini mendorong Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) untuk melakukan kerja sama dengan SMK Raden Umar Said Kudus, dengan mengadakan magang yang diikuti oleh siswa dan guru SMK dari berbagai daerah di Indonesia.
SMK Raden Umar Said Kudus adalah salah satu SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) yang merupakan program pengembangan SMK.
Baca juga: Kemendikbud Buka Beasiswa 2022 bagi Guru PAUD dan SD, Segera Daftar
Dengan tujuan, dapat meningkatkan kualitas dan kinerja melalui kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
Menariknya, SMK Raden Umar Said Kudus justru memiliki industrinya sendiri di SMK yang menerapkan sistem pembelajaran menyerupai industri profesional.
Selain itu para pengajar di SMK Raden Umar Said Kudus juga merupakan praktisi industri, sehingga akan dengan mudah menerapkan budaya-budaya industri di sekolah.
Kegiatan magang yang berlangsung selama 2 bulan ini diharapkan mampu untuk memberikan pengalaman bekerja layaknya berada di industri bagi siswa dan guru SMK jurusan Animasi dan Multimedia.
Selain itu kegiatan magang ini juga diharapkan mampu meningkatkan keterampilan peserta dan menambah portofolio.
SMK yang terpilih untuk mengikuti program magang di SMK Raden Umar Said Kudus yaitu SMKN 2 Garut, SMKN 11 Semarang, SMKN Darul Ulum Muncar, SMKN 1 Cermee, SMKN 11 Malang, SMKN 1 Dlanggu, SMKN 1 Boyolangu, SMKN 1 Buer, serta SMKN 4 Malang.
Baca juga: Uang Saku Di Atas Rp 10 Juta Per Bulan, Daftar 10 Beasiswa S1-S2 Ini
Selain meningkatkan hard skills, kegiatan magang ini bertujuan untuk meningkatkan soft skills melalui pekerjaan yang diberikan.
Misalnya saat peserta magang harus mengerjakan pekerjaan dengan tenggat waktu yang sangat ketat, mereka dituntut untuk bisa berkomunikasi dan berkolaborasi dengan berbagai divisi serta berpikir kritis dan kreatif.
Hal itu agar dapat mengatasi kesulitan yang dihadapi saat menyelesaikan proyek tersebut.
Menariknya, pekerjaan yang diberikan adalah proyek nyata dari industri, sehingga para peserta magang tidak hanya sekedar ‘on the job training’ tetapi dapat merasakan budaya industri yang sesungguhnya.
Sementara, ada 11 pengajar dari SMK Raden Umar Said Kudus yang menjadi tenaga pendamping dan bertanggung jawab untuk meningkatkan keterampilan peserta.