Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa, Ini 5 Kiat Bisnis dari Lulusan Universitas Islam Sumatera Utara

Kompas.com - 18/04/2022, 18:05 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com – Setiap proses memang tidak pernah mengkhianati hasil. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan sosok Akbar Himawan Buchari.

Akbar merupakan lulusan Universitas Islam Sumatera Utara (UISU).

Baca juga: Pancasila Jadi Mata Pelajaran Mulai Juli 2022, Ini Kata Pakar Unair

Di usia yang masih terbilang muda, Akbar telah mengelola bisnis di berbagai bidang, mulai dari transportasi, perhotelan, perkebunan, properti hingga bidang konstruksi.

Hasil usaha dan bisnis yang dijalankannya selama ini sudah terlihat, seperti otobus Kurnia, Hotel Swissbell In Gajah Mada dan Hotel Saka di Kota Medan.

Perjalanan usaha dan bisnis yang dijalankannya tak luput dari pikiran atau sosok ayahnya yang menjadi salah satu korban kecelakaan pesawat Garuda Indonesia GA-152 di Desa Buah Nabar, Deli Serdang, Medan.

“Mungkin kalau ayah masih hidup, saya sekarang baru lulus S2 dan baru belajar bisnis. Tapi, kenyataannya tidak seperti itu. Saya harus menjalankan bisnis ketika usia masih kecil," kata dia dalam keterangannya, Senin (18/4/2022).

Dengan berkat asam garam kehidupan, bisnis dan usahanya bisa melejit sampai saat ini.

Asam garam kehidupan itu, seperti tantangan dan rintangan yang pernah dihadapinya saat menjalankan bisnis.

Baca juga: Mahkamah Agung Tolak Uji Materi Permendikbud PPKS

Demi menghadapi tantangan dan rintangan, ada kiat bisnis yang dilakukannya, agar tetap bisa eksis hingga saat ini.

Akbar Himawan Buchari merupakan lulusan dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU).DOK. Akbar Himawan Buchari Akbar Himawan Buchari merupakan lulusan dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU).

5 kiat bisnis untuk mahasiswa 

Setidaknya ada 5 kiat yang bisa diikuti mahasiswa pada saat menjalankan bisnis.

1. Belajar dari nol

Akbar mengaku saat menjadi pebisnis harus memulai dari awal. Meski sudah ada bisnis yang dimiliki keluarga, yakni bisnis otobus.

Bisnis itu dipegang oleh pamannya, setelah ayahnya meninggal pada tahun 1997.

“Ketika itu saya membantu bisnis keluarga pada 2004 dengan menjadi mekanik terlebih dahulu,” jelas dia.

Baca juga: Kemendikbud Ristek Buka 758.018 Formasi Guru PPPK 2022, Ayo Daftar

Dia memiliki alasan ketika menjadi mekanik terlebih dahulu, karena ada pesan ayah yang selalu menancap di hatinya.

“Pengusaha transportasi memang harus mengerti mesin. Sebab, itu adalah inti bisnis tersebut. Begitu juga menjadi pengusaha-pengusaha lainnya,” tegas dia.

2. Belajar dari pengalaman

Menurut dia, pengalaman menjadikannya kuat selama menjadi pengusaha.

Ketika ada pengalaman, maka kamu akan kuat menghadapi arus pada setiap keadaan.

Dulu sepulang dari sekolah, dia selalu langsung ke pangkalan bus dan membantu para mekanik.

“Tentu menjalaninya tidak dianggap sebagai beban melainkan dengan perasaan bahagia,” ungkap pria yang juga menjadi Wakil Ketua Umum BPP HIPMI Masa Bakti 2019-2022.

Baca juga: Cerita Dosen UNS Jalani Ramadhan di Amerika Serikat

3. Nikmati segala proses yang dijalani saat jadi pengusaha

Baginya, setiap proses tidak pernah mengkhianati hasil.

Hal itu terlihat dari jatuh bangun yang membuatnya terbiasa menghadapi persoalan.

Setiap peristiwa, kata dia, pasti ada hikmahnya.

Bayangkan saja, Akbar ditakdirkan harus menjadi dewasa sebelum waktunya.

4. Hadapi rintangan dan tantangan

Dia menyebut, setiap ada rintangan dan tantangan, pengusaha harus bisa melaluinya.

Baca juga: Waskita Karya Buka 10 Lowongan Kerja bagi Lulusan D4, S1, dan S2

Pasalnya, bila kamu bisa melalui kerikil tajam itu, maka bisa membentuk kamu menjadi pebisnis yang tangguh.

Pada saat menjalani bisnis, ada beberapa rintangan dan ujian yang menerpanya, seperti konflik antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan TNI, dapat intimidasi dari sejumlah oknum yang mengakibatkan 20 bus dibakar, dan kejadian tsunami menghantam Aceh, sekitar 50 bus terkena dampaknya.

Meski terkena rintangan, dia tetap berjibaku keras untuk melaluinya, agar bisa menjadi pengusaha yang kuat dalam segala tantangan.

5. Serius dalam menjalani bisnis

Pada saat ingin menjadi pengusaha, maka kamu harus serius menjalaninya.

Baca juga: Dosen UGM: Pandemi Covid-19 Picu Marak Terjadinya Klitih

Ketika itu terjadi, maka kamu akan menapaki seluruh mimpi-mimpi yang diinginkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com