Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter RSA UGM: Anak Muda Potensi Gagal Ginjal gara-gara Suplemen

Kompas.com - 30/04/2022, 08:17 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengkonsumsi suplemen, tentu harus sesuai takaran. Jangan berlebihan dan jangan mengonsumsinya dalam jangka panjang.

Sebab, perilaku konsumsi suplemen secara berlebihan dan jangka panjang tersebut dapat mengakibatkan Anda terkena penyakit gagal ginjal.

Mengutip hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan RI pada tahun 2013, prevalensi gagal ginjal kronis persen berdasarkan pernah didiagnosis dokter di Indonesia sebesar 0,2 persen, atau sekitar 499.800 jiwa.

Baca juga: Kenali Ciri-ciri dan Cara Deteksi Gagal Ginjal dari Dokter UGM

Pada laporan Riskesdas tahun 2018, angka tersebut mengalami kenaikan menjadi 0,38 persen, atau 713.783 jiwa.

Penderita gagal ginjal tersebut tidak terlepas terjadi pada usia muda. Lantas kenapa kaum muda juga ada yang terkena penyakit gagal ginjal?

Dokter spesialis penyakit dalam serta konsultan ginjal hipertensi dari RSA Universitas Gadjah Mada (UGM), Putu Kusumarini, menemukan bahwa hal itu salah satunya dikarenakan perilaku mengonsumsi suplemen secara berlebihan.

Misalnya anak-anak yang rajin belajar supaya dapat melek selama belajar, mereka mengonsumsi suplemen secara berlebihan.

Atau suplemen lain yang dikonsumsi untuk kebutuhan masing-masing orang. 

Baca juga: Dosen UM Surabaya Beri Tips Cegah Microsleep Selama Perjalanan Mudik

Misalnya, suplemen peninggi badan, suplemen penambah nafsu makan, dan suplemen lainnya. 

Putu mengatakan suplemen tersebut jika dikonsumsi sesuai dosis dan hanya 1 atau 2 hari saja, maka tidak akan masalah.

Tetapi jika melebihi dari ketentuan dan dikonsumsi berbulan-bulan serta bahkan bertahun-tahun maka dapat memicu gagal ginjal.

“Bahkan, saya pernah dapat pasien yang ingin kulitnya putih mulus dan lalu dia mengonsumsi suplemen tertentu," ujarnya dilansir dari laman UGM.

Padahal, petunjuk konsumsinya hanya sekali sehari, namun pasiennya mengonsumsinya 2 kali dalam sehari dan selama tiga tahun.

"Akhirnya ya gagal ginjal. Jadi buat anak muda, memang suplemen-suplemen itu aman, tapi asal dikonsumsi sesuai dosisnya dan tidak jangka panjang,” tambahnya. 

Oleh karena itu, Putu berharap bahwa ke depannya masyarakat dapat mengonsumsi suplemen sesuai aturan berlaku yang tertera pada label suplemen, jangan berlebihan dan jangan mengonsumsinya dalam jangka panjang.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau