KOMPAS.com - Hepatitis akut atau yang saat ini disebut hepatitis misterius membuat banyak orang waspada.
Apalagi, sudah banyak kasus pasien penyakit ini hingga ada yang meninggal dari berbagai negara termasuk Indonesia, tentu menjadi perhatian khusus.
Hepatitis sendiri, selama ini dikenal sebagai penyakit yang menyerang organ hati seperti hepatitis A/B/C/D/E.
Namun hepatitis yang menyerang baru-baru ini tidak disebabkan oleh virus yang mengakibatkan hepatitis A/B/C/D/E.
Baca juga: Apakah Minum Suplemen Dapat Merusak Ginjal? Ini Penjelasan Dokter UGM
Penyebab hepatitis varian baru ini pun belum diketahui sampai sekarang. Oleh karena itu, hepatitis baru ini masih disebut sebagai “unknown Hepatitis”.
Lalu, karena sifatnya yang timbul secara mendadak dan cepat memburuk, maka hepatitis varian baru ini pun disebut juga dengan “hepatitis akut.”
Ada juga sebagian informasi yang beredar di kalangan masyarakat, yang mengatakan bahwa unknown hepatitis ini disebabkan oleh vaksin Covid-19.
Menyikapi informasi tersebut, epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Riris Andomo Ahmad, mengatakan hepatitis yang belum diketahui penyebabnya baru-baru ini tidak berhubungan dengan vaksin Covid-19.
“Perlu kita pahami dan juga kita sebarkan kepada masyarakat bahwa hepatitis yang masih tidak diketahui penyebabnya ini bisa dikatakan tidak berhubungan dengan adanya vaksin Covid-19,” tutur Riris dilansir dari laman UGM saat mengisi webinar.
Baca juga: Jelang Masuk Sekolah, Ketahui Gejala dan Cara Cegah Hepatitis Misterius pada Anak
Dokter Riris tidak merasa aneh bahwa hipotesis yang menduga unknown hepatitis disebabkan oleh vaksin Covid-19 bermunculan di masyarakat.
Sebab, dalam beberapa kasus unknown hepatitis di Eropa ditemukan adanya adenovirus.
Satu atau dua vaksin Covid-19 dibuat menggunakan teknologi adenovirus sebagai vektor untuk menyebabkan munculnya kekebalan tubuh dari Covid-19.
Namun, data pembanding yang ditemukan Dokter Riris menyebutkan bahwa semua kasus unknown hepatitis yang dilaporkan di United Kingdom (UK) tidak pernah mendapatkan Covid-19.
Selain itu, adenovirus yang digunakan untuk beberapa vaksin Covid-19 itu pun merupakan virus yang tidak dapat melakukan replikasi atau pengembangbiakan.
Perihal bahwa adenovirus sebagai penyebab unknown hepatitis sejatinya juga masih menjadi hipotesis, sebab adenovirus hanya ditemukan beberapa saja atau bukan pada semua kasus unknown hepatitis. Sehingga, unknown hepatitis tidak berhubungan dengan vaksin Covid-19.
Baca juga: 5 Ciri Orang Cerdas Bukan Hanya Dilihat dari IQ, Kamu Punya Ciri-cirinya?
Per 10 Mei 2022, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu, menyampaikan bahwa jumlah kasus unknown hepatitis / hepatitis akut telah mencapai angka 436 dari 27 negara, dengan Indonesia telah masuk di dalamnya.
Di Indonesia sendiri, per 13 Mei 2022, jumlah kasus hepatitis akut tercatat sebanyak 17 kasus, dengan satu di antaranya sudah masuk kategori probable.
Dirjen Maxi pun menyampaikan bahwa investigasi aktif kepada penyebab hepatitis akut ini masih terus dan sedang dilakukan di seluruh dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.