Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Cegah Penularan Sakit Mata Merah Menurut Dosen UM Surabaya

Kompas.com - 09/06/2022, 10:02 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mata merah bisa terjadi pada bayi hingga usia dewasa. Konjungtivitis adalah mata merah akibat peradangan pada selaput transparan yang melapisi permukaan bola mata.

Selain mata merah, konjungtivitis sering disertai belekan atau kotoran mata yang berlebihan, bengkak, gatal dan berair tanpa disertai penurunan visus atau tajam penglihatan.

Namun apakah sakit mata merah ini bisa menular? Ini penjelasan dosen dari Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya).

Dosen Fakultas Kedokteran (FK) UM Surabaya Rini Kusumawardhany menerangkan, berdasarkan waktunya, konjungtivitis dibagi menjadi akut dan kronik.

Baca juga: Unsoed Buka Jalur Mandiri 2022, Cek Syarat, Jadwal dan Biayanya

Penyebab sakit mata merah

Pada kondisi akut, gejala terjadi hingga empat minggu, sedangkan pada konjungtivitis kronik, gejala lebih dari empat minggu.

Konjungtivitis juga dibedakan berdasarkan penyebabbya yaitu infeksi dan non-infeksi.

"Penyebab terbanyak konjungtivitis infeksi adalah virus dan bakteri. Sedangkan pada kelompok non-infeksi disebabkan oleh alergi, dan keradangan sekunder lainnya," jelas Rini yang juga yang merupakan spesialis mata ini seperti dikutip dari laman UM Surabaya, Kamis (9/6/2022).

Menurutnya, konjungtivitis sering kali disebabkan oleh infeksi virus (konjungtivitis virus). Pada populasi dewasa, 80 persen kasus konjungtivitis akut disebabkan oleh virus.

Konjungtivitis alergi yang disebabkan oleh reaksi alergi. Misalnya akibat debu, tungau, lem pada prosedur eyelash extension, dan bulu hewan peliharaan.

Baca juga: Intip 5 Kampus Swasta Termahal di Indonesia dan Pilihan Prodinya

Tips cegah penularan mata merah

Ia membagikan tips yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan konjungtivitis, antara lain:

1. Mencuci tangan secara rutin dan tidak menyentuh mata secara langsung. Terutama setelah bersalaman atau menyentuh penderita konjungtivitis.

2. Gunakan kapas dengan air hangat untuk membersihkan kotoran mata.

3. Tidak berbagi pemakaian kosmetik, handuk atau barang pribadi lainnya dengan keluarga serumah atau orang lain. Beberapa kasus terjadi pada saat penggunaan kosmetik bergantian seperti pada cara massal pernikahan, wisuda serta penggunaan kosmetik yang sudah lama terbuka kemasannya atau kadaluarsa.

Baca juga: UM Undip 2022 Masih Dibuka, Calon Mahasiswa Bisa Ujian di Rumah

4. Mengganti seprai dan sarung bantal sekali seminggu. Penumpukan zat dan kuman mikroskopik di seprai dan sarung bantal yang kita gunakan menjadi media penularan termasuk sel kulit mati dan tungau debu

"Jangan menggunakan obat tetes mata yang pernah dipakai untuk mata merah, guna menghindari penularan virus atau bakteri. Obat tetes mata yang telah dibuka kemasannya sebaiknya tidak digunakan lagi setelah 1 bulan," urai Rini.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Peneliti Benarkan Jumlah Ilmuwan Terkemuka dari Indonesia Masih Sedikit

Peneliti Benarkan Jumlah Ilmuwan Terkemuka dari Indonesia Masih Sedikit

Edu
59 Persen Pelamar Kerja di Indonesia Mengaku Pernah 'Di-ghosting' Perusahaan

59 Persen Pelamar Kerja di Indonesia Mengaku Pernah "Di-ghosting" Perusahaan

Edu
'Menari dengan Sang Naga': Strategi Indonesia dan Malaysia dalam Hubungan Diplomatik China

"Menari dengan Sang Naga": Strategi Indonesia dan Malaysia dalam Hubungan Diplomatik China

Edu
Pemerintah Akan Redistribusi Guru ASN ke Seluruh Wilayah Indonesia

Pemerintah Akan Redistribusi Guru ASN ke Seluruh Wilayah Indonesia

Edu
Sekolah Tinggi hingga Pelatihan Sertifikasi, PPM Manajemen Perluas Akses Pendidikan Manajemen Berkualitas

Sekolah Tinggi hingga Pelatihan Sertifikasi, PPM Manajemen Perluas Akses Pendidikan Manajemen Berkualitas

Edu
UNJ Buka Seleksi Mandiri 2025 Jalur Hafalan Kitab Suci Semua Agama

UNJ Buka Seleksi Mandiri 2025 Jalur Hafalan Kitab Suci Semua Agama

Edu
Riset: Mayoritas Pelamar Kerja Indonesia Tidak Memenuhi Kualifikasi Perusahaan

Riset: Mayoritas Pelamar Kerja Indonesia Tidak Memenuhi Kualifikasi Perusahaan

Edu
Apakah Beasiswa LPDP 2025 Bisa untuk Kuliah S1? Siswa SMA-SMK Harus Cek

Apakah Beasiswa LPDP 2025 Bisa untuk Kuliah S1? Siswa SMA-SMK Harus Cek

Edu
Perlukah Libur Sekolah Satu Bulan Ramadhan?

Perlukah Libur Sekolah Satu Bulan Ramadhan?

Edu
Stikom Bandung Tarik 233 Ijazah Alumni, Bagaimana Nasib Kelulusannya?

Stikom Bandung Tarik 233 Ijazah Alumni, Bagaimana Nasib Kelulusannya?

Edu
182 Kampus Luar Negeri Tujuan Beasiswa LPDP 2025, Kuliah S2-S3 Gratis

182 Kampus Luar Negeri Tujuan Beasiswa LPDP 2025, Kuliah S2-S3 Gratis

Edu
Cek 69 Kampus Dalam Negeri Beasiswa S2-S3 untuk Daftar LPDP 2025 Tahap 1

Cek 69 Kampus Dalam Negeri Beasiswa S2-S3 untuk Daftar LPDP 2025 Tahap 1

Edu
Mendikdasmen: Banyak Desa yang Tidak Ada PAUD di Indonesia

Mendikdasmen: Banyak Desa yang Tidak Ada PAUD di Indonesia

Edu
9 Jurusan PKN STAN dan Syarat Daftar, Kuliah Gratis-Lulus Jadi CPNS Kemenkeu

9 Jurusan PKN STAN dan Syarat Daftar, Kuliah Gratis-Lulus Jadi CPNS Kemenkeu

Edu
Lirik dan Link Video Senam Anak Indonesia Hebat, Klik cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id

Lirik dan Link Video Senam Anak Indonesia Hebat, Klik cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau