Gede Rasben Dantes mengungkapkan, selain itu, lulusan juga siap beradaptasi dengan dunia kerja yang terus berubah dan berkembang seiring dengan perubahan zaman.
Baca juga: 7 Anak Terpintar di Dunia, Ada yang IQ-nya Lebih Tinggi dari Einstein
Peningkatan strata ini, lanjut Gede Rasben, juga untuk menjawab kebutuhan lulusan sarjana terapan di Dunia Usaha dan Dunia Industri.
"Kita melihat di beberapa Dunia Usaha dan Dunia Industri membutuhkan kualifikasi atau kompetensi bagi lulusan sarjana terapan, tetapi masih banyak terisi oleh lulusan sarjana akademik," terang Gede Rasben Dantes seperti dikutip dari laman Undiksha, Selasa (14/6/2022).
Gede Rasben Dantes menerangkan, peningkatan grade dari D3 ke D4 ini ada beberapa konsekuensi yang harus dilakukan perguruan tinggi.
Pertama, tidak menerima lagi mahasiswa jalur diploma 3. Oleh karena itu, semua calon mahasiswa yang sudah lulus melalui jalur minat bakat D3 yang dilakukan secara mandiri di tahun 2022, akan dimigrasi ke D4. Hal ini akan didahului dengan pertemuan dan diskusi.
"Kalau seandainya mereka ingin ke D4, kami akan migrasi langsung. Kalau tidak, kita berikan kesempatan mendaftar di jalur mandiri untuk memilih prodi-prodi yang diinginkan. Terkait dengan biaya yang sudah dikeluarkan, universitas akan mengembalikannya," katanya.
Baca juga: Tips Pilih Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK Menurut Pakar UGM
Dia berharap para calon mahasiswa yang sudah lolos seleksi setuju untuk migrasi ke D4.
Konsekuensi kedua adalah, perguruan tinggi mendapat fleksibilitas, yaitu diberikan satu tahun untuk menyelesaikan studi mahasiswa D3 yang masih ada saat ini, yaitu angkatan 2019 yang berada di semester VI dan di atasnya yang belum selesai studi.
"Nah saya berharap kepada seluruh program studi untuk mendorong, memotivasi untuk memberikan ruang kepada mahasiswa kita ini menyelesaikan studi D3-nya dalam jangka waktu paling lambat satu tahun," lanjut akademisi bidang Informatika ini.
Diharapkan, dengan meningkatkan D3 menjadi D4 dapat meningkatkan minat masyarakat untuk kuliah di Undiksha.
Publik juga perlu mengetahui perbedaan antara dua jenjang pendidikan tersebut. Sarjana terapan, lebih banyak praktik dari pada teori, dan sebaliknya untuk sarjana akademik.
"Kalau pakai perbandingan, bisa 60 persen dan 40 persen. Oleh karena itu sarjana terapan ini sebenarnya kita bimbing, kita bina selama proses belajar mengajar empat tahun. Sehingga nanti setelah mereka terjun ke lapangan, benar-benar siap pakai, sesuai kebutuhan dari perusahaan, industri atau organisasi yang membutuhkan," ungkapnya.
Baca juga: Ratusan Mainan Edukasi Didonasikan ke 6 PAUD di Sikka NTT
Pendaftaran penerimaan mahasiswa baru untuk delapan program studi ini dibuka melalui Seleksi Masuk Bersama Jalur Mandiri Computer Based Test (SMBJM-CBT), yaitu sampai 30 Juni 2022 melalui laman https://penerimaan.undiksha.ac.id/ujian-tulis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.