KOMPAS.com - Untuk mendukung kesuksesan Merdeka Belajar, perlu memahami konsep Proyek Pengembangan Profil Pelajar Pancasila (P5).
P5 ini merupakan bagian dari struktur Kurikulum Merdeka selain pembelajaran intrakurikuler. P5 merupakan pembelajaran yang memberikan pengalaman langsung sesuai dengan karakteristik lingkungan sekitar agar anak memiliki kompetensi global dan berperilaku yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapan pendekatan proyek yang disarankan dalam pengembangan P5 dapat diawali dengan melakukan observasi atau penyelidikan tentang topik-topik yang dipilih anak sesuai dengan minat dan kebutuhannya masing-masing.
Baca juga: Dankos Farma Buka Lowongan Kerja bagi S1, Fresh Graduate Bisa Daftar
Melansir dari laman Paudpedia Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), pemilihan topik ini hendaknya dapat mengacu pada empat tema besar yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu:
Empat tema besar ini dapat digunakan untuk memudahkan guru dalam penerapan P5 tersebut. Nantinya turunan dari tema ini sub tema dan topik disesuaikan dengan karakterisik daerah/lingkungan yang dekat dengan anak.
Proyek pengembangan profil pelajar Pancasila (P5) diharapkan dikemas dalam suatu aktivitas bermain bermakna.
Artinya aktivitas bermain yang memberikan dampakpengembangan karakter dan berbagai kompetensi anak.
Ketika bermain, anak berkesempatan belajar melalui pengalaman langsung (hands on experience).
Baca juga: Unesa Masih Buka Jalur Mandiri SPMB Reguler, Bisa Tes dari Rumah
Mereka mengalami sendiri bagaimana memecahkan masalah, mencoba hal baru, bertoleransi, bekerja sama, saling berbagi, membuat kesepakatan dan lain-lain, juga mengintegrasikan kompetensi esensial dari berbagai disiplin ilmu.
Berikut tiga contoh kegiatan yang mungkin bisa dilakukan dalam penerapan P5 di satuan PAUD:
1. Proyek memasak makanan tradisional bersama anak. Memasak dapat menjadi salah pilihan kegiatan bermain bermakna yang dapat dilakukan, misalnya membuat kue/makanan khas daerah, contohnya: klepon.
Kegiatan memasak bersama ini tak hanya sebatas aktivitas membuat makanan, tetapi juga menjadi momen untuk mengenalkan kekayaan lokal kepada anak.
Baca juga: Mahasiswa, Ini 7 Profesi Lain di Industri Animasi Selain Jadi Animator
Selain itu, kegiatan memasak bersama mampu menstimulasi berbagai perkembangan anak seperti motorik halus, problem solving, kemampuan berpikir kritis dan lain sebagainya.
2. Proyek mengumpulkan alat dan bahan permainan tradisional. Permainan tradisional merupakan salah satu kekayaan Indonesia yang harus dijaga kelestariannya. Permainan tradisional Indonesia memiliki banyak manfaat bagi tumbuh kembang anak.
3. Projek membangun macam-macam tempat ibadah. Keragaman agama yang ada di Indonesia juga tidak kalah pentingnya dikenalkan sejak usia dini.
Proyek membangun tempat ibadah bisa menggunakan balok/bahan bekas dapat menjadi aktivitas yang menyenangkan bagi mereka. Contoh menggunakan kardus bekas.
Baca juga: Mahasiswa, Ini 7 Cara Cerdas Cegah Berita Hoaks ala Ditjen Dikti
Selama kegiatan tersebut ada banyak pengalaman langsung dapat anak-anak rasakan. Mulai dari merancang bentuk, memilih alat dan bahan dan kemudian menyusunnya hingga membentuk tempat-tempat ibadah.
Itulah contoh penerapan proyek pengembangan profil pelajar Pancasila (P5) pada Kurikulum Merdeka untuk jenjang PAUD. Guru dan orangtua bisa mencoba contoh aktivitas tersebut saat berada di sekolah maupun di rumah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.