Seiring dengan perkembangan zaman, kebanyakan orang menghabiskan waktu di depan layar digital, mulai dari layar komputer di tempat kerja, telepon genggam pribadi, hingga layar televisi.
Kegiatan-kegiatan ini menyebabkan suatu kondisi kelelahan mata yang dikenal sebagai digital eyestrain, suatu kondisi medis yang bisa mempengaruhi produktivitas seseorang.
Gejala dari digital eyestrain antara lain pandangan yang kabur, susah fokus, mata iritasi dan kering, sakit kepala, leher, hingga punggung.
Baca juga: Siswa, Ini Contoh Sikap Pelajar Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
Selain jarak antara mata dengan layar dan durasi penggunaan, sinar biru yang diemisikan oleh layar juga berperan sebagai faktor kunci dari kelelahan mata ini.
1. Membatasi lamanya penggunaan gawai.
2. Pastikan melihat layar gawai dari jarak yang sesuai. Jarak dari mata ke layar gawai terutama komputer hendaknya sepanjang ujung jari saat lengan terulur, sedangkan untuk ponsel cerdas sekitar 30-40 cm.
3. Usahakan juga agar posisi gawai lebih rendah dari posisi mata, yaitu membentuk sudut sekitar 15 derajat.
4. Penting juga untuk beristirahat dari penglihatan mata terhadap layar dengan memusatkan perhatian pada sesuatu yang berjarak 6 meter selama 20 detik.
5. Lakukan ini setidaknya setiap 20 menit sekali untuk memberi kesempatan pada mata untuk beristirahat dan mengubah fokus.
6. Jarak yang baik antara mata dengan gadget adalah sekitar 30-40 cm.
7. Beberapa orang juga memakai kacamata dengan lensa khusus yang membantu merefleksikan atau menyaring cahaya biru.
Baca juga: Siswa, Ini Contoh Pengamalan Pancasila Sila Ke-5 di Tempat Bermain
Hal ini dalam rangka agar dapat lebih lama dalam menggunakan komputer dan juga melakukan aktivitas lainnya yang mencakup penggunaan perangkat pemancar radiasi sinar biru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.