KOMPAS.com - Obesitas pada anak harus diwaspadai pada orangtua. Obesitas pada anak bisa terjadi jika anak memiliki pola makan tidak sehat.
Terlebih jika anak suka mengonsumsi makanan tidak sehat seperti permen hingga gorengan namun jarang melakukan aktivitas fisik. Tema obesitas pada anak ini menjadi tema pada webinar yang diadakan Universitas Surabaya (Ubaya).
Dosen Fakultas Kedokteran Ubaya dr. Lucia Pudyastuti Retnaningtyas mengatakan, angka obesitas pada anak dari tahun ke tahun semakin mengalami peningkatan. Obesitas sendiri disebabkan oleh dua faktor, yaitu primer dan sekunder.
"Hampir 90 persen obesitas pada anak itu disebabkan oleh faktor primer atau nutrisi. Seperti asupan yang berlebih. Sementara 10 persen lainnya disebabkan oleh faktor sekunder," terang dr. Lucia seperti dikutip dari laman Ubaya, Sabtu (30/7/2022).
Baca juga: Rektor Unesa Siapkan Beasiswa S2 bagi 5 Wisudawan Disabilitas
Menurutnya, dalam hal ini, faktor sekunder mencakup hormon, sindrom-sindrom yang dialami anak, hingga penyakit genetik. Lucia mengajak para orangtua untuk melaksanakan prinsip diet yang seimbang pada anak.
"Dikarenakan anak masih dalam tahap perkembangan, maka prinsip diet dilakukan dengan metode food rules," ujarnya.
Dia menambahkan, orangtua bisa menerapkan metode food rules yang meliputi:
1. Pola makan yang terjadwal.
2. Lingkungan tempat makan yang netral sehingga anak tidak akan terlena untuk makan banyak.
3. Kalori yang sesuai kebutuhan usia anak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.