Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Dengarkan Musik Klasik Saat Hamil Menurut Dosen Unair

Kompas.com - 14/08/2022, 10:42 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Tumbuh kembang anak tidak hanya dipengaruhi apa yang dikonsumsi setelah dia lahir.

Namun juga dipengaruhi sejak dia dalam kandungan. Ibu hamil perlu mengonsumsi makanan bergizi agar janin dalam kandungan berkembang sesuai usianya.

Selain itu, ibu hamil juga bisa memberikan stimulan pada janin dalam rahim agar bisa tumbuh optimal. Salah satunya dengan mendengarkan musik sejak bayi dalam kandungan.

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Hermanto Tri Joewono menerangkan, perkembangan otak di dalam rahim merupakan momen luar biasa.

Baca juga: Lowongan Kerja Kimia Farma Apotek bagi Lulusan D3-S2, Intip Infonya

Pentingnya memberi stimulasi sejak bayi dalam kandungan

Dalam acara Dokter Edukasi: Pengaruh Musik Terhadap Kecerdasan Pemilik Masa Depan, Hermanto Tri Joewono menerangkan, banyak faktor yang memengaruhi kecerdasan otak.

Termasuk nutrisi dan stimulasi yang diberikan kepada janin dalam kandungan. Nutrisi biasanya dianggap ibu hamil mengkonsumsi pola makan 2 orang, melainkan asupan nutrisinya yang harus dilengkapi.

Stimulasi untuk bayi dalam kandungan bisa dilakukan dengan beberapa cara. Mulai dari diajak bicara, membacakan cerita, dan suara ibu termasuk jenis stimulasi yang paling bagus untuk didengar.

Baca juga: Pertama Diadakan Secara Luring, Calon Maba Itera Antusias Ikuti PPLK 2022

Beri stimulasi auditorik di usia kandungan 5 bulan

Spesialis Ilmu Kebidanan tersebut menyebutkan, semua panca indra tumbuh bersamaan, khususnya telinga termasuk indra yang paling sempurna dalam usia kehamilan 18 minggu.

Bayi dalam janin yang mendengar dengan baik dapat menstimulasi kecerdasan otaknya. Biasanya diberikan stimulasi khusus auditorik mulai minggu ke-18 sampai 20 sekitar 5 bulan.

"Stimulation ini paling efektif dibandingkan cahaya atau gerakan, suara yang memiliki frekuensi antara 5.000 – 8000 Hz, ketukannya 60-80 bertahap menghasilkan parameter kecerdasan secara laboratoris telah diperoleh pada musik klasik," terang Hermanto Tri Joewono seperti dikutip dari laman Unair, Minggu (14/8/2022).

Menurut Hermanto Tri Joewono, perkembangan otak di dalam rahim ada yang menjuluki window of opportunity atau jendela peluang untuk tumbuh kembang otak dalam rahim manusia.

Baca juga: Bergelar Doktor Ilmu Hukum, Satu Keluarga Alumni Unair Raih Rekor MURI

Mulai dari neurulasi primer, sekunder, kemudian proliferasi, migrasi, diferensiasi, mielinasi, kemudian sinaptogenesis.

Stimulan dan nutrisi harus seimbang

Menurutnya, jumlah neuron dan kualitas sinaptogenesis menentukan yang disebut kecerdasan.

Hal ini sering dimanfaatkan untuk memproses informasi, menciptakan sesuatu yang baru dan lainnya.

Jadi, misalnya anak-anak sudah diberi stimulasi dan dilengkapi asupan nutrisi, namun tidak ditingkatkan potensi dan pendidikannya menjadi tidak tepat.

Menurutnya, kondisi ibu hamil seharusnya dalam kondisi sehat. Apabila memiliki penyakit psikis atau diabetes, obesitas, hipertiroid, kemudian lingkungan yang tidak mendukung.

Baca juga: 6 Beasiswa S1-S3 Khusus bagi Kalangan Perempuan, Tertarik Daftar?

Termasuk berada dalam perang, bencana alam lebih baik tidak melakukan program hamil terlebih dahulu.

"Hal itu masuk dalam ranah free conceptual counseling, artinya sebelum hamil dapat mengambil konseling," terang Hermanto Tri Joewono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

2 Alumni SMA Taruna Nusantara Jadi Dirut BUMN Garuda dan Pertamina

2 Alumni SMA Taruna Nusantara Jadi Dirut BUMN Garuda dan Pertamina

Edu
Sosok Dirut Pertamina Simon Aloysius, Lulusan SMA Taruna Nusantara dan ITB

Sosok Dirut Pertamina Simon Aloysius, Lulusan SMA Taruna Nusantara dan ITB

Edu
Bakal Ada Polisi Mengajar atau Relawan Mengajar, Ini Kata Mendikdasmen

Bakal Ada Polisi Mengajar atau Relawan Mengajar, Ini Kata Mendikdasmen

Edu
Mendikdasmen Sebut Program Makan Bergizi Gratis Bagian dari Pendidikan Karakter

Mendikdasmen Sebut Program Makan Bergizi Gratis Bagian dari Pendidikan Karakter

Edu
Dulu Pilot Kini Dirut Garuda, Sosok Wamildan Tsani Lulusan SMA Taruna Nusantara dan AAU

Dulu Pilot Kini Dirut Garuda, Sosok Wamildan Tsani Lulusan SMA Taruna Nusantara dan AAU

Edu
Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Edu
Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Edu
Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus  dan AAU

Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus dan AAU

Edu
BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

Edu
Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Edu
“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

Edu
Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Edu
Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

Edu
Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Edu
Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau