Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Misbah Fikrianto

Deputi Direktur Administrasi SEAMEO QITEP IN LANGUAGE, Kemendikbud Ristek.

Pemuda Indonesia, Bonus Demografi dan Peluang Masa Depan

Kompas.com - 22/08/2022, 21:44 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Peringkat tersebut menunjukkan Indonesia masih kalah dari beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.

Wajib memiliki skill yang mumpuni.

Selain itu, tantangan selanjutnya dalam fenomena ini adalah masyarakat usia produktif harus memiliki skill yang mumpuni.
Hal ini cukup penting. Sebab, jumlah penduduk usia produktif yang besar kebanyakan akan diisi oleh masyarakat dengan tingkat pendidikan menengah dan rendah.

Tanpa skill dan ilmu yang memadai, jumlah penduduk usia produktif yang besar akan ternilai sia-sia dan takkan memajukan perekonomian negara.

Sebagai solusi, bidang Pendidikan harus bekerja dua kali lebih maksimal untuk menyediakan program pemantapan skill khusus bagi pekerja dari berbagai sektor bidang dan berbagai disiplin ilmu yang dibutuhkan.

Diperlukan upaya berkelanjutan untuk memberikan fasilitasi peningkatan skill, baik hardskill dan softskill. Pemuda harus terus mengikuti perkembangan dan perubahan ilmu pengetahuan teknologi.

Membutuhkan penguatan jaringan.

Pemuda yang sukses, salah satunya didukung dengan pengelolaan jaringan yang baik. Kebersamaan dan kolektivitas jaringan membuat generasi muda solid dan kuat. Kekuatan jaringan menjadi faktor penting untuk memberikan jalan kemudahan untuk mencapai tujuan. Jaringan merupakan investasi atau asset yang mendukung pencapaian tujuan. Kondisi Digitalisasi sekarang ini, membuka komunikasi dengan berbagai pihak untuk melakukan kolaborasi Bersama.

Peluang Masa Depan

Momentum pasca pandemic Covid-19 dan menghadapi bonus demografi, diperlukan peran Pemuda yang berdaya saing. Peluang pemuda untuk menjadi pemimpin masa depan, sangat terbuka dan berpeluang besar.

Beberapa faktor-faktor yang menjadikan Pemuda memiliki peluang yang besar, diantaranya:

Pemuda lebih kompeten dalam pemanfaatan teknologi

Secara umum, Pemuda memiliki aktivitas yang selalu menggunakan teknologi. Aktivitas keseharian pemuda banyak didukung teknologi.

Pemuda memiliki motivasi yang tinggi untuk Belajar

Generasi muda memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Keterbaharuan informasi dan pengalaman, menjadi dorongan untuk terus belajar. Pemuda melakukan trial terhadap hal-hal baru.

Belajar melalui lingkungan, pengalaman, dan proses edukasi menjadi kekuatan pemuda. Pemuda harus produktif untuk menghasilkan karya.

Secara legalitas, berdasarkan undang-undang nomor 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan, Posisi, peran, dan potensi Pemuda sudah jelas. Pemuda Indonesia sangat penting untuk membangun semua sektor kehidupan.

Peluang untuk memajukan berbagai sektor pembangunan, dibutuhkan kompetensi dan jejaring yang baik. Semoga kita semua mendukung dan menjadikan pemuda sebagai komponen pembangunan bangsa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau