Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Interaksi Sosial, Pengertian, Ciri, Syarat dan Contohnya

Kompas.com - 28/08/2022, 06:28 WIB
Sandra Desi Caesaria

Penulis

KOMPAS.com - Interaksi sosial, selalu berkaitan dengan pola komunikasi antar manusia.

Sebab manusia sebagai makhluk sosial tentunya tidak bisa terlepas dari yang namanya interaksi atau komunikasi.

Interaksi adalah sebagai tindakan yang dilakukan agar seseorang bisa saling mendapatkan informasi-informasi baru serta untuk mengutarakan apa yang ada di dalam pikirannya.

Kegiatan untuk saling memberikan informasi itu termasuk ke dalam interaksi sosial.

Lantas, apa pengertian dari interaksi sosial?

Dilansir dari laman Sampoerna University, Interaksi sosial adalah suatu hubungan timbal balik yang dilakukan di antara individu atau kelompok untuk membangun hubungan sosial, seperti pertemanan maupun berkehidupan bermasyarakat.

Baca juga: Sejarah Hari Guru Nasional, Jejaknya Dimulai sejak Tahun 1912

Sementara itu, pengertian interaksi sosial menurut para ahli, cukup beragam. Beberapa pengertian interaksi sosial tersebut antara lain sebagai berikut ini.

Bonner

  • Interaksi sosial adalah hubungan saling mempengaruhi antara satu orang ke orang lainnya.

Gilin

  • Gilin menjelaskan bahwa pengertian interaksi sosial adalah hubungan sosial antara satu individu dengan individu lain karena pada dasarnya setiap orang tidak bisa hidup tanpa orang lain.

Walgito

  • Menurut Walgito, interaksi sosial adalah suatu hubungan timbal balik dimana individu mempengaruhi kelompok lain.

Soerjono Soekanto

  • Soerjono Soekanto mengatakan pengertian interaksi sosial adalah suatu proses yang terkait dengan hubungan antar-individu atau kelompok untuk membangun suatu sistem dalam kehidupan sosial.

Murdiyatmoko dan Handayani

  • Menurut keduanya, interaksi sosial adalah suatu hubungan yang dibentuk oleh seseorang dengan orang lain sehingga terbangunnya struktur sosial.

Ciri-ciri Interaksi Sosial

Interaksi sosial dapat diidentifikasi dengan melihat ciri-ciri berikut ini:

  • Interaksi harus dilakukan oleh dua orang atau lebih.
  • Adanya suatu komunikasi yang terjalin antara orang dengan menggunakan simbol tertentu.
  • Walaupun tidak sepemikiran, tetapi interaksi sosial pasti memiliki tujuan tertentu.

Syarat Interaksi Sosial

Interaksi sosial bisa terjadi karena adanya dua syarat utama, yaitu:

Kontak Sosial

Kontak sosial merupakan hubungan yang terjadi antara dua belah pihak yang menjadi awal dari sebuah interaksi sosial. Kontak sosial ini terjadi tidak harus saling bertemu secara langsung. Kontak sosial ini terbagi menjadi dua, yaitu:

  • Kontak fisik berarti kontak terjadi secara langsung dan bertatap muka secara langsung.
  • Kontak non-fisik adalah kontak yang tidak bertemu secara langsung, tetapi menggunakan media tertentu seperti telepon.

Komunikasi

Komunikasi merupakan hal yang wajib ada di dalam interaksi sosial baik itu secara lisan maupun isyarat. Komunikasi ini digunakan untuk menyampaikan suatu tujuan. Tanpa adanya komunikasi, interaksi sosial akan sulit terbangun. Komunikasi itu sendiri memiliki beberapa unsur, yaitu:

  • Komunikator, adalah seseorang yang menjadi sumber pemberi pesan dalam suatu interaksi.
  • Komunikan, adalah seseorang atau suatu kelompok yang menerima pesan dari komunikator.
  • Pesan, adalah informasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan.
  • Media, merupakan perantara yang digunakan untuk menyampaikan sebuah pesan.
  • Efek atau dampak, merupakan hasil yang diharapkan oleh komunikator mempengaruhi komunikan dari suatu kegiatan komunikasi. 

Baca juga: Seperti Apa Kehidupan di Zaman Batu?

Jenis Interaksi Sosial Beserta dengan Contohnya

Interaksi sosial memiliki beberapa jenis, yaitu:

Interaksi antar-individu

Interaksi antar-individu ini bisa dibilang interaksi sosial yang dilakukan dari satu individu ke individu lainnya yang dilakukan dalam rangka mencapai kesepakatan yang sama, tetapi jika kesepakatan tidak terjadi umumnya akan menimbulkan suatu konflik.

Contoh:

  • Bermain bersama teman
  • Mengobrol hanya 2 orang saja
  • Guru mengajari muridnya mengenai mata pelajaran.

Interaksi individu dengan kelompok

Interaksi antara individu dengan kelompok ini berarti seseorang menyampaikan suatu informasi kepada beberapa orang.

Contoh:

  • Pidato
  • Pembicara di dalam sebuah diskusi
  • Dosen memberikan penjelasan saat kuliah

Interaksi Antar-kelompok

Interaksi antar kelompok ini merupakan interaksi yang dilakukan oleh beberapa orang dengan beberapa orang demi kepentingan kelompok.

Komunikasi antar kelompok ini harus berhati-hati karena bisa menimbulkan konflik jika tidak terjadi kesepakatan.

Contoh:

  • Tim kerja mempresentasikan hasil kerja mereka ke divisi lainnya.
  • Pertemuan dua organisasi dan berdiskusi dalam satu lokasi

Pola Interaksi Sosial

Interaksi sosial ini memiliki suatu pola dengan ciri-ciri sebagai berikut.

Kedudukan sosial atau status

Kedudukan sosial ini memberikan batasan tertentu pada suatu individu dalam melakukan interaksi. Umumnya seseorang yang memiliki kedudukan lebih rendah harus menghormati orang yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi,

Contoh: Guru yang mengajar muridnya, bos yang mengatur karyawannya, presiden yang memberikan pidato kepada masyarakat.

Bisa menimbulkan konflik

Interaksi sosial ini bisa memunculkan konflik atau pertentangan apabila ada hal-hal yang tidak dapat dipenuhi.

Contoh:

Demo yang dilakukan oleh mahasiswa karena rasa tidak puas atas kebijakan pemerintah.

Interaksi sosial tidak mengenal batasan apapun

Artinya, interaksi sosial ini bisa dilakukan siapa saja, dimana saja, dan kapan saja.

Contoh:

Interaksi antara orang tua terhadap anak.

Faktor Pembentuk Interaksi Sosial

Interaksi sosial ini bisa terjadi karena adanya beberapa faktor, yaitu:

  • Imitasi: adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan meniru orang lain dalam berbagai hal seperti sikap, gaya, hingga perilaku.
  • Sugesti:  adalah suatu dorongan yang dilakukan oleh seseorang agar orang lain bisa terpengaruh dengan cara apapun.
  • Simpati:  merupakan rasa yang ditunjukkan oleh seseorang karena ada ketertarikan terhadap orang lain.
  • Empati: adalah kondisi ketika seseorang ikut merasakan perasaan yang dirasakan oleh orang lain.
  • Identifikasi: merupakan pemberian tanda terhadap orang lain.

Bentuk interaksi sosial

Berdasarkan bentuknya, interaksi sosial ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

Interaksi Sosial Asosiatif

Interaksi sosial asosiatif merupakan interaksi-interaksi cenderung mengarah ke tujuan-tujuan yang baik atau positif. Artinya, interaksi dilakukan untuk mencapai suatu kebaikan atau tujuan yang positif. Interaksi sosial asosiatif terbagi menjadi empat macam, yaitu:

  • Kerjasama: adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang sama.
  • Akomodasi: adalah penyesuaian diri yang dilakukan oleh individu atau kelompok terhadap sesuatu yang bertentangan agar suatu konflik bisa terselesaikan sehingga keseimbangan sosial terbentuk. Bisa dibilang akomodasi ini adalah suatu penyelesaian konflik. Penyelesaian itu terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu ajudikasi, arbitrase, kompromi, konsiliasi, mediasi, dan stalemate.
  • Toleransi: Merupakan sikap saling menghormati antar individu maupun kelompok. Toleransi ini kaitannya dengan suku, ras, agama, dan golongan tertentu.
  • Akulturasi:  Merupakan proses keterbukaan terhadap perkembangan atau unsur baru, tanpa menghilangkan unsur lama.
  • Asimilasi:  Singkatnya merupakan penggabungan antar budaya sehingga membentuk suatu kebudayaan baru dalam aktivitas sehari-hari.

Baca juga: Dugong Bisa Berusia 70 Tahun, Siswa Harus Tahu 6 Fakta Ini

Interaksi Sosial Disosiatif

Merupakan lawan dari interaksi asosiatif. Artinya, disosiatif ini merupakan interaksi sosial yang justru mengarah ke hal-hal yang bersifat negatif.

  • Persaingan: Merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk bisa menjadi yang terbaik dalam mencapai sebuah tujuan. Persaingan ini bisa menjadi positif, tetapi bisa menjadi hal yang negatif jika salah satu kelompok merasa tidak sesuai dengan keinginannya.
  • Kontravensi: Merupakan suatu tindakan yang menentang perkara dengan cara tersembunyi yang dilakukan oleh individu atau kelompok. Hal itu dilakukan secara tersembunyi agar tidak terjadi konflik. Contoh dari tindakan kontravensi adalah menghasut seseorang dan membocorkan rahasia orang lain secara diam-diam.
  • Pertentangan atau Konflik: adalah hasil dari kontravensi maupun persaingan yang sudah tidak sehat. Pertentangan bisa berujung pada sebuah pertikaian secara lisan maupun fisik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com