KOMPAS.com - Pada dasarnya, manusia adalah makhluk yang bercerita. Pada zaman dahulu, storytelling digunakan sebagai cara untuk mewariskan sejarah bagi generasi penerusnya.
Maka dari itu, kemampuan bercerita atau storytelling yang menghibur sekaligus memberikan informasi sangat penting dalam kelangsungan hidup manusia, tak terkecuali dalam mengembangkan karier di dunia profesional.
Lantas, apa itu storytelling? Storytelling adalah kemampuan seseorang untuk menyampaikan data, fakta, buah pikiran, dan juga cerita yang ditujukan untuk menarik perhatian pendengarnya.
Teknik bercerita ini terkadang menggunakan media perantara seperti kertas, blog, lagu, dan juga film demi menambah ketertarikan audiens.
Storytelling merupakan salah satu metode paling jitu untuk menyampaikan nilai perusahaan/produk dengan cara yang menarik sehingga audiens dapat beralih menjadi customer.
Metode ini juga bisa mengembangkan karier Anda di bidang marketing, content creator, copywriter, account executive, dan sebagainya. Maka dari itu, berikut ini adalah beberapa manfaat storytelling dalam pengembangan karier Anda:
Berbekal teknik bercerita yang baik dan menarik, Anda bisa sekaligus menyematkan brand message (pesan perusahaan) dalam storytelling Anda.
Misalnya, sebagai seorang copywriter, Anda harus bisa bercerita dengan baik agar pesan tulisan Anda dapat menjangkau hati dan pikiran banyak orang.
Jika menjangkau audiens yang tepat, mereka bisa bertransformasi menjadi customer yang percaya dan juga setia untuk membeli produk/ jasa Anda.
Baca juga: Kekuatan Storytelling
Storytelling dapat mempermudah Anda untuk menjalin koneksi dengan audiens, klien, atau customer. Mengapa? Karena dengan bercerita, Anda juga bisa membangun empati calon customer untuk mau mencari tahu dan mengenal produk yang ditawarkan.
Koneksi yang terjalin dengan baik akan meningkatkan brand awareness di kalangan audiens tersebut sehingga bisa mendatangkan profit bagi perusahaan.
Penuturan informasi berbalut dalam cerita yang mengesankan dan menghibur dapat menjadi daya tarik yang membuat audiens antusias dan memerhatikan presentasi Anda sampai selesai.
Dengan demikian, brand awareness juga bisa meningkat di kalangan customer Anda karena mereka akan lebih mudah mengingat cerita menarik tersebut.
Setelah mendapatkan awareness dari audiens dan calon customer, Anda bisa mengajak mereka untuk menanggapi call to action (CTA) juga dengan cara menyampaikan storytelling yang berisi ajakan.
CTA ini akan menjadi dorongan bagi mereka untuk ingin terlibat sesuai dengan brand message yang disampaikan. Audiens yang melakukan CTA secara otomatis membantu brand untuk tumbuh dan berkembang lebih pesat.