KOMPAS.com - Terkuaknya kasus ratusan mahasiswa yang dikabarkan terjerat pinjol menghebohkan dunia sosial.
Banyak mahasiswa belum mengetahui dengan betul jika pinjol dapat merugikan mereka. Lalu, apa yang harus dilakukan agar tidak lagi terjerat pinjol?
Arin Setyowati Pakar Ekonomi Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya membagikan sejumlah tips agar mahasiswa terhindar dari jeratan pinjol, khususnya pinjol ilegal.
Baca juga: 4 Cara Rektor Arif Satria Bantu Ratusan Mahasiswa IPB yang Terjerat Pinjol
Masalah yang seringkali muncul, mahasiswa sulit membedakan mana keinginan mana kebutuhan.
Terutama mahasiswa yang merantau dan jauh dari orangtua, harus bisa mengelola keuangan dengan baik.
Sebab, jika tidak dibiasakan memilah mana kebutuhan dan keinginan, akhirnya keuangan tidak bisa dikendalikan. Ujung-ujungnya, pinjol menjadi solusi instan.
Terkesan sepele namun sebetulnya sulit dilakukan. Padahal terbiasa menabung tidak merugikan mahasiswa.
Justru bisa menyelamatkan mahasiswa dari urusan pinjol. Meski di satu sisi, kemudahan online shopping baik melalui fasilitas Paylater maupun CO (check out) bisa saja membuat mahasiswa makin konsumtif, tapi itu bukan alasan bagi mahasiswa malas untuk menabung.
Cobalah menabung mulai dari nominal yang kecil setiap hari, lanjut ke nominal yang lebih besar per minggu kemudian bertahap berganti menabung setiap bulan.
Baca juga: Dicari 18.000 Mahasiswa untuk Ikut Program Kampus Mengajar 5
Masing-masing pinjol punya kebijakan yang bisa dibaca dan dipahami terlebih dahulu.
Termasuk skema bunga setiap bulan yang disesuaikan dengan jumlah pinjaman. Mahasiswa harus pintar melihat kemampuan membayar hutang dan bunga yang diberikan apakah besar atau bisa bertambah.
Memahami hal ini akan membantu seseorang berpikir panjang terkait dampak yang ditimbulkan.
Baca juga: Mahasiswa Butuh Modal Usaha? Ini Syarat Dapat Dana hingga Rp 20 Juta
Keempat lindungi data diri, mahasiswa harus pandai dalam melindungi data diri dengan teliti atas apapun permintaan akses data yang muncul dari setiap klik di gawainya.
“Dampak serius lain dari adanya pinjol adalah pencurian dan penggunaan data yang tidak bertanggungjawab atas data si user oleh pemilik aplikasi" jelas Arin dilansir dari laman UM Surabaya.
Terakhir, menurut Arin mahasiswa harus menanamkan dalam diri bahwa setiap tawaran-tawaran yang menggiurkan berupa bunga besar hingga keuntungan yang bombastis adalah ketidakrasionalan dalam ekonomi.
Bagaimanapun, mahasiswa haruslah pintar dalam bersikap kritis, mau membaca dan melek akan literasi finansial.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.