KOMPAS.COM - Dalam menjalani kehidupan perkuliahan, mahasiswa memiliki berbagai kesibukan hingga fokus yang dilakukan.
Tak heran, mahasiswa memiliki karakternya sendiri-sendiri. Terdapat mahasiswa yang fokus pada bidang akademik, berjualan untuk menambah pundi-pundi, hingga aktif berorganisasi.
Baca juga: Pesan Elon Musk ke Mahasiswa Indonesia: Ini 2 Kebiasaan Membuat Sukses
Melansir dari situs resmi Universitas Multimedia Nusantara, terdapat 5 tipe mahasiswa dengan singkatan unik yang sedang berada di bangku perkuliahan.
Sesuai dengan namanya, kegiatan sehari-sehari mahasiswa kupu-kupu umumnya hanya mengikuti kuliah tanpa ikut organisasi. Misalnya seperti datang ke kampus untuk belajar dan pulang ke rumah atau kost ketika pelajaran usai.
Mahasiswa kupu-kupu cukup menjaga jarak dengan kegiatan sosial dan keadaan lingkungan di kampus layaknya organisasi, UKM, hingga event.
Bagi mahasiswa tipe ini, organisasi kampus menghambat waktu bersantai dan kosong untuk mengerjakan tugas karena pasti selalu dihadapkan dengan rapat..
Namun, seperti pepatah 'Don’t judge the book by it’s cover', bisa jadi mahasiswa seperti ini memiliki kesibukannya di rumah.
Serta, umumnya mahasiswa kupu-kupu memiliki nilai akademik yang bagus dan berpeluang menjadi lulusan terbaik di fakultas atau kampus.
Namun memang, efek samping yang dimiliki mahasiswa tipe ini ialah bisa menghambat perkembangan diri karena jarang bersosialisasi dan ikut kegiatan kampus.
Baca juga: 6 Kegiatan Luar Kampus Buat Mahasiswa Cepat Dapat Kerja, Apa Saja?
Istilah mahasiswa kura-kura ini biasanya diberikan bagi mahasiswa yang menjadi anggota atau pengurus di beberapa organisasi dalam kampus.
Maka, super duper sibuk dan melaksanakan rapat sehari-hari usai perkuliahan menjadi makanan dan hal yang biasa bagi tipe mahasiswa ini.
Bagi mahasiswa kura-kura, biasanya mereka menjadikan kampus sebagai ladang untuk mendapatkan relasi sebanyak mungkin untuk masa depan mereka.
Oleh karena itu, menjadi tipe mahasiswa kura-kura memiliki banyak keuntungan, seperti pengalaman organisasi, komunikasi, pemecahan masalah sosial, dan banyak lagi yang bisa berguna untuk bekal setelah lulus kuliah.
Namun, perlu jadi catatan untuk tipe mahasiswa kura-kura, jangan berlebihan sampai mengesampingkan perkuliahan.
Kenali batasan diri masing-masing, jangan semua organisasi dan panitia diikuti sampai tidak ada waktu sama sekali untuk eksplor dan bersosialisasi dengan keluarga dan teman di luar kampus.
Baca juga: Beasiswa S1-S2 di 4 Kampus Singapura, Potongan Uang Kuliah hingga 100 Persen