Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Anjuran dan Larangan dalam Membuat CV, Fresh Graduate Simak

Kompas.com - 29/11/2022, 11:00 WIB
Angela Siallagan,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

Ketika akan melamar posisi yang berbeda dari pekerjaan sebelumnya, maka kata kuncinya juga harus diubah. Kadang, orang cenderung menggunakan format lama dan lupa memperbaharuinya, sehingga ketika mereka masuk ke lowongan pekerjaan yang lain, keterampilan yang dibutuhkan tidak sesuai lagi dengan jenis pekerjaan baru yang sedang dilamarnya.

Sementara itu, McDuffie mengatakan bagian keterampilan harus mencakup sembilan hingga 12 “kompetensi inti”. Dia merekomendasikan pembagian 50/50 antara hard skill dan soft skill.

Larangan: Menyalin atau menempel deskripsi pekerjaan pada bagian pengalaman kerja

McDuffie dan Christensen mengatakan jika kamu menulis deskripsi pekerjaan di bagian pengalaman kerja, hal tersebut akan membosankan HRD karena  tidak menunjukkan upaya dalam menghargai dan memberikan penilaian bagi perusahaan. Namun, ada banyak pelamar yang melakukan kesalahan ini.

Padahal yang penting yakni memberikan gambaran tentang hal yang kamu lakukan sesuai posisimu dengan memakai kata kerja dan tindakan.

Baca juga: Auto2000 Buka Lowongan Kerja Lulusan S1, Ini Kualifikasinya

Sedapat mungkin fokuslah pada solusi, dari pada menuliskan “Saya melakukan itu, saya melakukan itu.” Hanya dibutuhkan sekitar tiga kalimat yang penuh berisi kekuatan tentang hal yang telah kamu capai dan menjelaskan secara detail poin-poinnya.

Pelamar dapat fokus pada pencapaian kualitatif, jika  dapat mengukurnya. Dapat juga menambahkan gambaran kinerja kamu dengan rekan kerja yang lain, dalam bentuk data statistik. Dengan demikian, dapat dilihat perbandingan kinerja kamu dengan rekan kerja dalam posisi yang sama.

5. Menghapus informasi yang tidak relevan

Anjuran: Hapuslah informasi yang tidak relevan

Pelamar perlu menghapus keterampilan yang dulunya penting, tetapi tidak relevan lagi saat ini dalam memajukan karier. Oleh karena itu, dalam menulis resume, perlu memeriksa atau mengaudit pekerjaan lama dan melihat keterampilan terbaru yang relevan.

Apabila membuat sebuah resume yang bertele-tele dengan terlalu banyak hal yang tidak relevan dengan target pekerjaan yang dilamar, hal tersebut hanya mengaburkan pesan dan tujuan dalam melamar pekerjaan.

Baca juga: Bantuan Kemanusiaan Cianjur, Untar Gandeng GP Ansor Kirim 100 Tenaga Medis dan Salurkan Bantuan

Larangan: Mengabaikan beberapa pengalaman lain pada resume

Selain beberapa hal penting yang sudah dipaparkan di atas, pelamar tidak boleh membatasi diri pada format dasar resume tersebut. Meskipun lima bagian resume penting yang dibahas di atas harus ada, tidak boleh melakukan hanya sebatas itu saja.

Pelamar dapat mencantumkan pengalaman ketika menjadi tenaga sukarela, koneksi dengan yang lain, dan lisensi atau sertifikasi yang kamu miliki. Hal tersebut dapat ditambahkan jika relevan dengan lowongan pekerjaan yang sedang dilamar.

Christensen mengatakan untuk menyesuaikan bagian tambahan tersebut tergantung pada pekerjaannya. Apabila menambahkan bagian sertifikasi artinya pelamar ingin menunjukkan bahwa pihaknya mempelajari keterampilan yang diperlukan untuk suatu posisi, walaupun tidak memiliki banyak pengalaman kerja.

6. Ciptakan resume yang sederhana

McDuffie mengatakan resume harus sederhana dan tidak terlalu mewah, demi kepentingan ATS dan pembaca (perekrut). Oleh karena itu, perlu menggunakan bahasa yang sama pada resume dan ketika diwawancarai.

Baca juga: Ekonom UI: Dompet Digital Sudah Banyak Digunakan Masyarakat

Apabila ingin menggunakan istilah dalam mendeskripsikan pekerjaan, harus memperhatikan makna dari istilah tersebut, misalnya “arah strategis” memiliki makna yang berbeda dengan “manajemen strategis”. Istilah-istilah tersebut sangat penting untuk diperhatikan.

Hal penting lainnya yakni berikanlah informasi sesingkat mungkin.

Resume harus berupa potret bukan seperti daftar cucian dari semua yang telah dilakukan. Christensen mengatakan tujuan dari resume yakni untuk memaksa seseorang membawa pelamar kerja pada proses wawancara.

Oleh karena itu, pelamar kerja tersebut perlu berusaha membuat perekrut (HRD) menyukai kamu. Kemudian, mereka ingin mengenal kamu dengan mudah dari dokumen yang berikan berupa resume.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com