KOMPAS.com - Pada akhir November 2022, bencana gempa bumi di Cianjur Jawa Barat membawa luka bagi bangsa Indonesia. Banyak korban meninggal dunia maupun luka-luka.
Tak hanya itu saja, banyak rumah warga yang hancur karena gempa Cianjur tersebut. Untuk itu, dibutuhkan mitigasi bencara gempa bumi.
Adapun salah satu upayanya ialah dengan merancang rumah dan gedung tahan gempa. Seperti yang dilakukan dua mahasiswa Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik (FT) Universitas Jember (Unej) Gian Ewaldo Majdid dan M. Farhan Nanda Saputra.
Mereka berdua mengembangkan model gedung hunian 8 lantai tahan gempa yang dinamai Graha Metroplex.
Baca juga: Dosen Unej: G20 Tak Didesain Jadi Organisasi Keamanan, Tapi Fokus Ekonomi Sosial
Bahkan model yang mereka kembangkan mendapatkan apresiasi, terbukti menjadi juara ketiga kategori model gedung dengan struktur baja dalam Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) XIII 2022 di Universitas Tarumanagara 20 November 2022 lalu.
Gian mengatakan, model gedung hunian yang tahan gempa harus memperhatikan beberapa hal, diantaranya:
1. bentuknya sederhana dan simetris
2. bobot struktur penyangga gedungnya seringan mungkin dengan desain sambungan antar elemen struktur yang baik.
Sehingga saat dilanda gempa, gedung tersebut akan tetap mampu berdiri kokoh karena struktur penyangga dan sambungannya menghasilkan kinerja struktur yang baik dan tidak mengalami degradasi kekakuan atau bahkan keruntuhan.
"Kami mencoba mendesain Graha Meroplex menggunakan struktur baja dengan Sistem Pemikul Rangka Momen Menengah (SPRMM)," ujarnya dikutip dari laman Unej, Rabu (30/11/2022).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.