Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Gempa Bumi Bisa Terjadi? Siswa, Simak Penjelasannya

Kompas.com - 17/12/2022, 17:07 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia merupakan salah satu negara yang rentan terjadi bencana gempa bumi.

Bahkan beberapa bencana alam gempa bumi di Indonesia menyebabkan korban jiwa yang cukup banyak.

Indonesia rentan terjadi gempa bumi karena letak geografisnya yang berada di jalur Cincin Api Pasifik atau yang dikenal juga dengan istilah Ring of Fire.

Namun bagaimana sebenarnya gempa bumi bisa terjadi? Melansir laman Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, Sabtu (17/12/2022) membagikan pengetahuan tentang bagaimana gempa bumi bisa terjadi.

Baca juga: Pentingnya Menyiapkan Tas Siaga Bencana dan Isinya, Siswa Perlu Tahu

Penjelasan bagaimana gempa bumi terjadi

Simak penjelasannya hingga selesai ya.

Gempa bumi terjadi karena pergerakan lempeng bumi yang memberikan efek getaran pada permukaan bumi.

Ketika terdapat gaya yang cukup besar yang berasal dari pergerakan lempeng, maka batuan di lempeng akan menegang.

Akibatnya lempeng bumi dapat berubah bentuk. Bahkan lempeng dapat patah atau kembali ke bentuk semula jika gaya tersebut hilang.

Batuan pada lempeng mengalami perubahan bentuk atau deformasi secara perlahan dalam jangka waktu tertentu.

Ketika batuan tersebut mengeras atau menegang maka energi potensialnya terus bertambah. Ketika lempeng bergerak atau patah, maka energi tersebut dilepaskan.

Energi tersebut mengakibatkan terjadinya getaran yang merambat melalui material bumi lainnya.

Baca juga: 12 Beasiswa S2 yang Masih Sedikit Pendaftar, Mau Coba?

Makin besar energi, makin terasa getaran gempa

Semakin besar energi yang dilepaskan, maka getarannya akan semakin terasa.

Ketika lempeng patah menjadi dua bagian, maka masing-masing bagian akan bergerak menjauh. Daerah lempeng yang patah tersebut dinamakan patahan atau sesar.

Sedangkan gelombang yang merambat sepanjang permukaan bumi dan gelombang gempa bumi disebut gelombang seismik.

Sebuah titik pada kedalaman bumi yang menjadi pusat gempa disebut hiposentrum. Permukaan bumi yang berada di atas hiposentrum disebut episentrum.

Kekuatan gempa (magnitude) pada sebuah daerah dinyatakan dengan Skala Richter. Pengukuran kekuatan gempa didasarkan pada amplitudo atau grafik gelombang seismik di seismogram.

Skala Richter menunjukkan besarnya energi gempa yang dilepaskan. Berdasarkan gempa yang terjadi sampai saat ini, rentang Skala Richter antara 1,0 – 10,0. Setiap kenaikan 1,0 skala, energi gempa yang dihasilkan 32 kali lebih besar.

Baca juga: 8 Tugas Palang Merah Remaja PMR

Begitulah penjelasan bagaimana gempa bumi bisa terjadi yang perlu diketahui para siswa. Karena sudah tahu bahwa Indonesia rentan terjadi gempa bumi, siswa juga perlu tahu tentang mitigasi bencana agar lebih siap apabila terjadi bencana alam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com