Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transformasi Perpustakaan Digital Dorong SDM Unggul

Kompas.com - 18/12/2022, 12:32 WIB
Dian Ihsan

Penulis

"Sehigga masyarakat bisa dengan mudah menciptakan barang dan jasa," ucap dia.

Syarif melanjutkan, dalam pelaksanaan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial ini, pihaknya tidak pernah memandu masyarakat untuk memilih keahlian tertentu.

Perpustakaan justru menyesuaikan dengan pilihan ekonomi masyarakat yang dikehendaki sesuai dengan potensi yang ada.

"Kami akan berkontribusi untuk mengoptimalkan dengan seluruh kemampuan untuk memfasilitasi sumber informasi yang relevan," ucapnya.

TPBIS yang dijalankan di perpustakaan tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga desa/kelurahan dinilai efektif dan manfaatnya dirasakan masyarakat.

TPBIS merupakan pendekatan pelayanan perpustakaan yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan.

Sejak 2018-2022, program TPBIS telah melaksanakan pendampingan ke 34 provinsi, 399 kabupaten/kota, dan 3.535 desa/kelurahan, melaksanakan bimbingan teknis kepada 1.804 staf perpustakaan daerah dan 2.196 pengelola perpustakaan desa, serta melatih 79 master trainer dan 415 fasilitator daerah.

Tidak hanya aspek pengembangan mutu sumber daya manusianya, aspek bantuan fisik seperti bantuan koleksi siap pakai, rak buku, dan perangkat teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Selama empat tahun berjalan, program TPBIS telah menyentuh sebanyak 2.133.918 anggota masyarakat, yang mengikuti 85.776 kegiatan pelibatan masyarakat di perpustakaan.

Hal ini menunjukkan animo masyarakat yang besar terhadap program ini. Sudah banyak masyarakat yang merasakan manfaat positif program ini dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan mereka.

Indonesia, menurut Syarif, memiliki sumber daya alam melimpah namun belum dikelola dengan optimal. Oleh karena itu, masyarakat perlu dibekali inovasi dan kreativitas serta aksesibilitas digital untuk meningkatkan pengetahuannya.

Baca juga: Bank Maybank Indonesia Buka 7 Lowongan Kerja Lulusan S1 Banyak Jurusan

Seiring perkembangan zaman, peran perpustakaan kini tidak lagi hanya mengelola koleksi buku. Paradigma perpustakaan kini sudah berubah, yaitu dengan mengedepankan transfer pengetahuan (transfer knowledge) kepada masyarakat.

Paradigma yang dibangun perpustakaan adalah 10 persen mengelola koleksi, 20 persen pengelolaan knowledge, dan 70 persen transfer knowledge.

Penerapan 70 persen transfer knowledge ini sangat penting. Sebab, sebagaimana disampaikan UNESCO, bangku terakhir bagi semua orang yang tidak lagi di berada di pendidikan formal adalah perpustakaan.

"Jadi, untuk masyarakat pedesaan, yang rata-rata itu 90 persennya tidak menempuh pendidikan di perguruan tinggi, bisa meningkatkan skill dan kemampuannya dengan datang per perpustakaan," jelas dia.

Sementara Penjabat (Pj) Gubernur Sumbar, Akmal Malik sepakat dengan penjabaran yang disampaikan Kepala Perpusnas tentang transformasi perpustakaan berbasis inklusi.

"Bagaimana menghadirkan transformasi knowledge kepada masyarakat yang belum mendapatkan akses terhadap ilmu pengetahuan (berbasis digital)," ujarnya.

Baca juga: Ini Kategori Siswa yang Tidak Bisa Daftar UTBK SNBT dan Jalur Mandiri

Hal itu, sambungnya, menyebabkan masyarakat pedesaan di Sumbar kesulitan mendapatkan skil untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang dimiliki.

"Ada dua jenis kelompok masyarakat di sini yakni agraris dan maritim. Bagaimana (ilmu pengetahuan) menjadi nilai tambah dalam meningkatkan skill, keterampilan, inovasi dan kreativitas," beber Akmal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau