Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips Investasi untuk Pemula dari Pakar Ekonomi UM Surabaya

Kompas.com - 27/12/2022, 06:38 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Investasi sudah menjadi kegiatan yang tepat untuk mencapai banyaknya tujuan, seperti membeli rumah, biaya pendidikan anak, membeli kendaraan hingga dana pensiun.

Namun sebelum masuk ke dunia investasi, seseorang perlu berhati-hati agar tidak terjerat investasi bodong atau melakukannya dengan ragu-ragu.

Baca juga: 3 Sekolah Terbaik di Bandung dan Profil Singkatnya

Pakar Ekonomi UM Surabaya Arin Setyowati membagikan sejumlah tips untuk pemula agar tidak ragu dan tidak tertipu saat memulai investasi.

Arin menyebut, hal pertama yang harus dilakukan adalah mempelajari mendalam tentang investasi.

Sebelum terjun ke dunia investasi, seseorang perlu intens dalam mempelajari seluk beluk investasi dan segala rupa turunannya.

"Hal ini sebagai upaya meningkatkan literasi keuangan dan investasi sehingga meminimalisir risiko penipuan. Dalam dunia investasi ada banyak istilah-istilah asing yang perlu dieksplorasi mendalam," ucap dia dalam keterangannya dari laman UM Surabaya, Senin (26/12/2022).

Kedua, tentukan tujuan dan jangka waktu investasi secara spesifik.

Hal krusial bagi investor pemula adalah menentukan jangka waktu berinvestasi. Karena hal tersebut berpengaruh terhadap nominal investasi dan jenis instrumen yang dipilih untuk mencapai dana yang dibutuhkan.

Baca juga: Ini Dampak Stres bagi Ibu Hamil dan Janin yang Dikandung

"Semakin pendek jangka waktu berinvestasi, maka nominal yang harus dialokasikan juga biasanya relatif lebih besar, pilihan instrumen juga akan jatuh pada yang lebih aman, stabil atau volatilitas rendah," ungkap dia.

Ketiga, tentukan jenis investasi terbaik.

Ada beragam jenis investasi yang ada di pasar saham, di antaranya saham, obligasi, deposito, dan lainnya.

Setiap jenisnya memiliki kelebihan dan keuntungannya masing-masing, dan tentunya dengan risiko yang juga berbeda.

Urutan dari jenis yang risikonya dan imbalannya tertinggi adalah saham, reksa dana, obligasi, dan terakhir deposito.

Menurut Arin, instrument investasi yang aman merupakan investasi yang telah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai badan pengawas kegiatan yang bersinggungan dengan dunia finansial di Indonesia.

Keempat, diversifikasi instrumen investasi. Bagi investor pemula, memilih satu instrument saja sudah harus banyak belajar, bagaimana jika banyak instrument investasi yang harus diambil untuk diversifikasi.

Baca juga: 4 Cara Gunakan KIP Kuliah Digital, Mahasiswa Harus Tahu

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau