KOMPAS.com - Observatorium Bosscha di Bandung, Jawa Barat, Indonesia tepat berusia 100 tahun atau satu abad pada Senin 30 Januari 2023. Observatorium Bosscha adalah observatorium astronomi tertua di Indonesia yang terletak di Lembang, Jawa Barat.
Observatorium Bosscha mengoperasikan sekitar 12 teleskop termasuk tiga buah teleskop radio dengan Teleskop Refraktor Ganda Zeiss 0.6 meter sebagai teleskop terbesar yang dipasang di kubah.
Bahkan, teleskop ini sudah diakui oleh dunia yang menduduki peringkat nomor tiga selain di Australia dan Afrika Selatan.
Baca juga: 45 Program Studi di ITB Terakreditasi Internasional, Apa Saja?
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil hadir saat memberikan sambutan dalam acara Peringatan 100 Tahun Observatorium Bosscha mengungkapkan rasa apresiasi dan syukurnya karena dapat menjadi bagian dari 100 tahun sebuah institusi sains modern khususnya di bidang astronomi.
“Tempat ini (Observatorium Bosscha) istimewa karena posisinya berada di ekuator, yang menguntungkan dalam pengamatan benda langit. Jadi harus tetap dijaga keberadaan dan fungsinya," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dikutip dari laman Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dalam perhelatan tersebut, seorang astronom Belanda yang merupakan Sekretaris Jenderal dari International Astronomical Union periode 2006-2009, Prof. Karel A. van der Hucht juga turut hadir memaparkan sejarah awal berdirinya Observatorium Bosscha.
Melalui presentasinya yang berjudul “The Early History of The Observatorium Bosscha 1921-2939”, Prof. Karel memaparkan bahwa observatorium ini memiliki karakteristik yang unik karena letaknya yang dekat dengan ekuator sehingga dapat mengamati kedua belahan bumi bagian utara dan selatan.
Baca juga: Cerita Azka, Raih Beasiswa Penuh ke Jepang karena Aktif Berorganisasi
Berdasarkan sejarah yang tercatat, terdapat fakta bahwa observatorium pertama di Pulau Jawa dibangun sekitar tahun 1760 oleh Pendeta Johan Mohr dari sebuah gereja Portugis yang terletak di Glodok, Batavia.
Dalam observatoriumnya ini, Mohr berhasil mengamati terjadinya transit Venus pada tahun 1761 dan 1769 ketika Batavia berada sejalur dengan kedua fenomena tersebut.
Namun, sangat disayangkan, tidak ada yang melanjutkan dan mewarisi semua pekerjaan yang dilakukan oleh Mohr sehingga observatorium tersebut menghilang dan perkembangan ilmu astronomi pun terhenti cukup lama hingga didirikannya Observatorium Bosscha di Jawa Barat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.