KOMPAS.com - Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan Dialog Sehat bertemakan "Bertindaklah Sekarang, Akhiri Kusta".
Sebagai narasumber ialah Dokter Spesialis Dermatologi dan Veneorologi RS UNS, dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK., yang membahas gejala dan cara mengobati kusta.
Menurut dia, Kusta/lepra/Morbus Hansen adalah penyakit infeksi bakteri kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae dan Mycobacterium lepromatosis yang memiliki masa inkubasi rata-rata 5 tahun atau lebih yang dapat menyerang mukosa, saluran napas atas, dan mata.
"Serangan ini berupa bercak mati rasa dengan penebalan saraf yang dalam kondisi parah dapat mengakibatkan kecacatan," ujarnya seperti dikutip dari laman UNS, Senin (6/2/2023).
Baca juga: 10 Prodi Terketat UNS Saintek dan Soshum 2022, Acuan SNBP 2023
Dijelaskan, kusta dapat menular dari satu orang ke orang lainnya melalui percikan cairan dari saluran pernapasan (droplet) yang terhirup selama kontak dekat dan sering, dengan penderita yang belum diobati.
Tak hanya itu saja, beberapa risiko penularan penyakit kusta lainnya ialah:
Namun, dia menghimbau bahwa penyakit kusta bukan tidak dapat disembuhkan. Tetapi kusta dapat disembuhkan dengan mengenali gejala-gejala penyakit kusta, sehingga dapat dilakukan penanganan dan pengobatan yang tepat pada penderita.
Dia menjelaskan mengenai perlunya mengenali beberapa tanda dan gejala penyakit kusta. Tanda dan gejala tersebut diantaranya, adanya:
1. Bercak putih/coklat/merah yang mati rasa.
2. Bercak tidak sembuh dengan obat kulit biasa.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.