Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter RS UNS: Seperti Ini Gejala dan Cara Mengobati Kusta

Kompas.com - 07/02/2023, 08:27 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan Dialog Sehat bertemakan "Bertindaklah Sekarang, Akhiri Kusta".

Sebagai narasumber ialah Dokter Spesialis Dermatologi dan Veneorologi RS UNS, dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK., yang membahas gejala dan cara mengobati kusta.

Menurut dia, Kusta/lepra/Morbus Hansen adalah penyakit infeksi bakteri kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae dan Mycobacterium lepromatosis yang memiliki masa inkubasi rata-rata 5 tahun atau lebih yang dapat menyerang mukosa, saluran napas atas, dan mata.

"Serangan ini berupa bercak mati rasa dengan penebalan saraf yang dalam kondisi parah dapat mengakibatkan kecacatan," ujarnya seperti dikutip dari laman UNS, Senin (6/2/2023).

Baca juga: 10 Prodi Terketat UNS Saintek dan Soshum 2022, Acuan SNBP 2023

Dijelaskan, kusta dapat menular dari satu orang ke orang lainnya melalui percikan cairan dari saluran pernapasan (droplet) yang terhirup selama kontak dekat dan sering, dengan penderita yang belum diobati.

Tak hanya itu saja, beberapa risiko penularan penyakit kusta lainnya ialah:

  1. Kontak dekat dengan penderita
  2. Ada di rentang usia 15–71 tahun dengan rata-rata 34 tahun
  3. Higienitas yang buruk pada lingkungan tempat tinggal

Namun, dia menghimbau bahwa penyakit kusta bukan tidak dapat disembuhkan. Tetapi kusta dapat disembuhkan dengan mengenali gejala-gejala penyakit kusta, sehingga dapat dilakukan penanganan dan pengobatan yang tepat pada penderita.

Gejala kusta

Dia menjelaskan mengenai perlunya mengenali beberapa tanda dan gejala penyakit kusta. Tanda dan gejala tersebut diantaranya, adanya:

1. Bercak putih/coklat/merah yang mati rasa.

2. Bercak tidak sembuh dengan obat kulit biasa.

3. Kulit kering, kaku, telinga menebal, luka sulit sembuh, dan rambut rontok.

4. Bercak umumnya tidak nyeri maupun gatal.

Baca juga: Dokter RSUI: Ini Gejala dan Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner

5. Ada gangguan saraf tepi yang menyebabkan kelemahan otot, lumpuh, rasa tebal.

6. Kadang disertai demam, tidak nafsu makan, mual, muntah, nyeri kepala.

Cara mengobati kusta

Sedangkan cara mengobati kusta menurut dr. Ammarilis ialah pengobatannya ditujukan untuk memutus terjadinya penularan, menurunkan angka kejadian penyakit, mengobati dan menyembuhkan penderita, serta mencegah timbulnya kecacatan pada penderita.

Penderita juga wajib patuh pada terapi pengobatan rutin setiap hari dengan program MDT (Multi Drug Therapy) selama 6–18 bulan tergantung keparahan penyakit, agar bebas dari penyakit kusta.

Dikatakan, kuman kusta di luar tubuh manusia dapat hidup selama 24–48 jam, dan ada yang berpendapat hingga 7–9 hari, tergantung dari suhu dan cuaca di luar tubuh manusia tersebut. Makin panas cuaca, maka makin cepat bakteri penyebab kusta mati.

Cara mencegah penyakit kusta

Adapun untuk pencegahan penyakit kusta yakni:

1. Membiarkan sinar matahari masuk ke dalam rumah.

2. Lakukan pola hidup sehat.

3. Skrinning jika ada teman/keluarga dekat yang terkena penyakit lepra/kusta.

4. Segeralah berobat sampai tuntas apabila terdiagnosis agar tidak terjadi kecacatan permanen.

Baca juga: 7 Cara Menjaga Kesehatan Mata dari Ners Unair

Dokter Ammarilis juga menghimbau untuk segera menemui dokter sesaat setelah menemui bercak putih di kulit dan mati rasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com