Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Buat Akun Sosial Media untuk Anak? Orangtua Perhatikan 4 Hal Ini

Kompas.com - 06/03/2023, 17:50 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Istilah Sharenting kini tengah populer di kalangan orangtua. Sharenting adalah membagikan momen anak bertumbuh dan berkembang melalui kanal sosial media.

Mengabadikan momen dan merayakan tumbuh kembang anak menjadi beberapa alasan orangtua membuat akun pribadi anak di sosial media.

Pendidik anak usia dini di Rumah Main Cikal, Ina Winangsih menyebutkan bahwa kelekatan anak dan orangtua mendorong rasa ingin mengabadikan cerita anak.

Aktualisasi diri orangtua terhadap pengasuhan anak secara sadar atau tidak sadar juga mendorong orangtua membuat akun instagram sendiri bagi anak.

Baca juga: 6 Tanda Anak Cerdas Secara Emosional dan Cara Mengoptimalkannya

Namun, ia juga menyebutkan bahwa orangtua harus memperhatikan berbagai hal penting yang perlu diterapkan terkait privasi anak. Apa saja hal tersebut?

1. Tetapkan alasan membuat akun sosial media anak

Dalam membuat atau mendedikasikan akun sosial media khusus anak, orangtua alangkah baiknya merefleksikan dahulu tujuan atau alasan membuat sosial media anak.
Jika anak sudah memungkinkan atau sudah paham untuk diajak berdialog dan dimintai pendapatnya, maka tanyakan pendapat anak dan biarkan anak memilih sesuai dengan kenyamanannya.

“Sebaiknya orangtua memerhatikan peruntukan media sosial sebelum membuatkan akun untuk anaknya. Biarkan anak memilih untuk memiliki akun sosial media atau tidak, ketika dirinya sudah paham dan dapat menentukan. Sementara anak tumbuh, orang tua dapat menyimpan dokumentasi atau membuat catatan pribadi yang hanya dapat diakses oleh orang tua dan anak kelak,” jelas Ina dalam keterangan resmi.

Baca juga: 7 Tanda Anak Cerdas dan Berpotensi Punya IQ Tinggi

2. Jaga hak dan privasi anak

Ketika memutuskan membuat sosial media khusus anak untuk mengabadikan cerita pengembangan dirinya, maka orangtua harus menjaga hak dan privasi anak.

Orangtua harus menjaga hal-hal yang tidak seharusnya dipublikasikan dalam sosial media, sebagai berikut:

  • Bagian privat anak (alat kelamin, foto tanpa pakaian)
  • Identitas anak (nama lengkap, nama panggilan, tanggal lahir, lokasi sekolah dan juga informasi kelas anak, dan sebagainya)
  • Keberadaan anak (tidak membagikan lokasi anak secara real time)
  • Aktivitas yang privat (mandi, buang air besar/kecil)

Sebagai Pendidik yang memfokuskan diri dalam Pendidikan Anak Usia Dini, Ina menyebutkan bahwa orang tua dapat menyalahi hak privasi anak apabila mempublikasikan beberapa hal yang tidak seharusnya dipublikasikan.

Mengingat, hal tersebut dapat menempatkan anak dalam risiko.

“Sharenting dapat menyalahi hak privasi anak apabila orangtua membagikan hal-hal privat seperti bagian tubuh tertentu, bagian muka yang terekspos dengan jelas, atau bahkan data informasi anak. Hal ini tidak bisa dianggap berbagi cerita tentang anak saja, karena selain menyalahi hak privasi anak, kita juga telah menempatkan anak pada risiko, misalnya memancing stalker untuk berbuat hal yang berbahaya pada anak atau bahkan orang tuanya,” jelas Ina.

Baca juga: Jam Ideal Masuk Sekolah Menurut Penelitian agar Hasil Akademik Lebih Baik

3. Seleksi dan kurasi dengan baik foto anak

Jika sudah memahami hal-hal yang tidak dapat dipublikasikan di sosial media anak, maka langkah selanjutnya adalah melakukan seleksi dan kurasi foto anak apabila akun sosial media yang dibuat terbuka untuk umum.

Fokuskan pada kegiatan anak saja dan disarankan tidak menyebutkan lokasi realtime anak.

Orangtua pasti ingin memiliki dokumentasi tumbuh kembang anaknya. Boleh saja apabila ingin membagikannya di sosial media.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Wisuda 2024 UMHT, Wisudawan Diajak Siap Hadapi Era Digital dan Bersaing Global

Wisuda 2024 UMHT, Wisudawan Diajak Siap Hadapi Era Digital dan Bersaing Global

Edu
Mulai 2025, Mendikdasmen Berlakukan Pengelolaan e-Kinerja Guru yang Sederhana

Mulai 2025, Mendikdasmen Berlakukan Pengelolaan e-Kinerja Guru yang Sederhana

Edu
9 Kampus Kristen dan Katolik Terakreditasi Unggul

9 Kampus Kristen dan Katolik Terakreditasi Unggul

Edu
Profil Pendidikan Luthfi-Taj Yasin, Unggul Quick Count Pilkada Jateng 2024

Profil Pendidikan Luthfi-Taj Yasin, Unggul Quick Count Pilkada Jateng 2024

Edu
Ingin Bekerja di Event Management? Kenali Pentingnya Sertifikasi Profesinya agar Gampang Diterima

Ingin Bekerja di Event Management? Kenali Pentingnya Sertifikasi Profesinya agar Gampang Diterima

Edu
Apa Itu Sertifikasi Kompetensi? Ketahui Pentingnya Sertifikasi Kompetensi di Dunia E-Commerce

Apa Itu Sertifikasi Kompetensi? Ketahui Pentingnya Sertifikasi Kompetensi di Dunia E-Commerce

Edu
MNP Wajibkan Mahasiswa Digital Animation Miliki 2 Sertifikasi Kompetensi dan Profesi untuk Lulus

MNP Wajibkan Mahasiswa Digital Animation Miliki 2 Sertifikasi Kompetensi dan Profesi untuk Lulus

Edu
Mendikdasmen Sebut Ada Alokasi Sekolah Swasta di PPDB 2025

Mendikdasmen Sebut Ada Alokasi Sekolah Swasta di PPDB 2025

Edu
Profil Pendidikan Dedi-Erwan, Cagub-Cawagub yang Unggul di Pilkada Jabar 2024

Profil Pendidikan Dedi-Erwan, Cagub-Cawagub yang Unggul di Pilkada Jabar 2024

Edu
Prabowo Pastikan Gaji Guru PNS, PPPK dan Honorer Naik di Tahun 2025

Prabowo Pastikan Gaji Guru PNS, PPPK dan Honorer Naik di Tahun 2025

Edu
Pemerintah Naikkan Gaji Guru di 2025, Berapa Besarannya?

Pemerintah Naikkan Gaji Guru di 2025, Berapa Besarannya?

Edu
Prabowo Sebut Jasa Guru yang Membuatnya Jadi Orang Nomor 1 di Indonesia

Prabowo Sebut Jasa Guru yang Membuatnya Jadi Orang Nomor 1 di Indonesia

Edu
Mendikdasmen Pertimbangkan Sekolah Swasta di PPDB Zonasi Sistem Baru

Mendikdasmen Pertimbangkan Sekolah Swasta di PPDB Zonasi Sistem Baru

Edu
Prabowo Beri Apresiasi untuk 2 Guru, Beri Hadiah Laptop dan Uang Rp 100 Juta

Prabowo Beri Apresiasi untuk 2 Guru, Beri Hadiah Laptop dan Uang Rp 100 Juta

Edu
Unggul Quick Count Pilkada Solo 2024, Ini Profil Pendidikan Respati-Astrid yang Ternyata Satu SMA

Unggul Quick Count Pilkada Solo 2024, Ini Profil Pendidikan Respati-Astrid yang Ternyata Satu SMA

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau