Namun, orangtua perlu menyeleksi atau membatasi siapa saja yang sekiranya boleh melihat dokumentasi-dokumentasi tersebut.
"Akan lebih baik apabila orangtua menyimpannya sendiri dan menyusunnya dalam folder-folder pribadi yang dapat diakses orangtua atau anak ketika dewasa nanti,” ujar Ina.
Baca juga: Ingin Anak Gemar Matematika? Kenalkan Konsep, Tak Sekadar Rumus
Apabila orang tua memutuskan untuk membuat akun anak di sosial media, maka alangkah baiknya membatasi orang-orang yang dapat melihat dokumentasi anak, agar terhindar dari penyalahgunaan dokumentasi anak.
Dalam hal ini, orang tua menjadi pusat kontrol dan kendali utama atas siapa saja yang dapat melihat foto-foto aktivitas dan kegiatan anak.
“Kita tidak tahu apa yang akan orang lakukan pada konten yang kita bagikan. Maka sebaiknya kita yang memegang kontrol penuh terhadap apa yang akan kita bagikan di sosial media. Terutama anak memiliki kerentanan yang lebih tinggi dibandingkan orang dewasa karena dalam konteks sosial media, anak masih belum bisa menggunakannya dan tidak memiliki kendali atas apa yang akan orang lakukan terhadap dokumentasi/identitas yang kita bagikan,” tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.