KOMPAS.com - Di bulan Ramadhan, sahur menjadi momen penting bagi umat muslim. Yakni makan dan minum pada dini hari yang disunnahkan menjelang fajar sebelum subuh bagi yang akan menjalankan ibadah puasa.
Meski tidak wajib, melewatkan sahur bisa berdampak buruk pada tubuh. Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya, Ira Purnamasari menjelaskan pentingnya sahur.
Ia menjelaskan, sahur memberikan nutrisi kepada tubuh untuk menjalankan fungsinya saat puasa.
Baca juga: Suka Beli Pakaian Bekas, Dosen UM Surabaya: Ini 4 Bahayanya
“Jika kita melewatkan makan sahur, maka akan berisiko mengalami hipoglikemia. Hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar gula dalam darah berada di bawah normal. Hipoglikemia terjadi bila kadar gula dalam darah di bawah 70 mg/dL,”jelas Ira dilansir dari laman UM Surabaya.
Ira menjelaskan, hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar gula dalam darah berada di bawah normal. Kondisi ini dapat menyebabkan tubuh mengalami kekurangan energi untuk beraktivitas.
Melewatkan sahur menyebabkan tubuh mengalami kekurangan nutrisi yang ditandai dengan beberapa gejala.
Seperti mudah lapar, pusing, lemas, sulit berkonsentrasi, pucat, keringat dingin, gemetar, jantung berdebar, hingga penurunan kesadaran.
Baca juga: Apakah Minum Suplemen Dapat Merusak Ginjal? Ini Penjelasan Dokter UGM
“Maka penting bagi orang yang berpuasa untuk tidak melewatkan sahur, dengan memakan makanan yang mengandung sumber energi seperti karbohidrat, lemak, dan protein agar glukosa dalam darah tetap terjaga,” papar Ira.
Sementara itu, glukosa sendiri bisa didapatkan dari makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, roti, tepung, dan kentang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.