Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Co-Founder Pasarnow: Kesempatan Perempuan Bangun Bisnis Startup Sangat Besar

Kompas.com - 30/03/2023, 11:00 WIB
Dwi Oktariana,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bicara tentang bisnis dan industri startup, tidak menutup fakta bahwa ada banyak perempuan yang juga berkontribusi dalam perkembangan industri startup di Indonesia.

Hal ini dapat dilihat dari sejumlah perempuan yang sukses membangun dan memimpin startup di Indonesia.

Dalam STARPODS yang diadakan Skystar Ventures Universitas Multimedia Nusantara (UMN),
Co-Founder dan Chief Marketing & Commercial Officer Pasarnow, Cindy Ozzie menjelaskan bagaimana perempuan memimpin dan membawa kesuksesan dalam industri startup.

Cindy menjelaskan bahwa kesempatan bagi perempuan dalam membangun bisnis dan tech-startup terbuka dengan besar. Namun, kesempatan ini dapat muncul hanya jika orang tersebut mau memulai.

Baca juga: Belajar dari Film The Social Network: Terang Gelap Dunia Bisnis

“Kesempatannya sangat besar terbuka bagi para perempuan jika kita mau memulai untuk membuka bisnis atau bahkan tech-startup,” tutur Cindy.

Menurut Cindy, dengan adanya pemimpin perempuan di perusahaan malah membuat perusahaan tersebut dapat berjalan lebih baik.

“Banyak sekali fakta-fakta bahwa perempuan itu sebenarnya punya kemampuan dalam mengatur keuangan lebih baik dari laki-laki. Dan ini sebenarnya bisa jadi salah satu kekuatan bagi perusahaan atau startup yang memiliki female founder,” jelas Cindy.

Hal senada juga disebutkan oleh Chief Business Officer Noice Indonesia, Niken Sasmaya. Menurutnya, sudah banyak perempuan yang berani untuk memulai bisnis dan memimpin startup nya sendiri.

Baca juga: 7 Prodi Bisnis Digital Favorit dan Daya Tampungnya di SNBT 2023

“Kebanyakan female founders yang aku tau mereka lebih memilih untuk berkecimpung di dunia yang lebih familiar untuk wanita, contohnya kayak beauty atau fashion,” ujar Niken.

Sebagai pemimpin perempuan dalam perusahaan, Niken merasa bahwa masih ada standar ganda yang ada di dalam industri startup, khususnya di Indonesia.

“Ada beberapa contoh di mana aku merasa ketika aku satu-satunya perempuan di suatu komunitas, aku harus benar-benar kerja ekstra keras untuk dapat perhatian,” ucap Niken.

Niken menjelaskan bahwa dalam menghadapi situasi tersebut, perempuan hanya butuh kepercayaan diri.

Baca juga: Mahasiswa Ingin Memulai Bisnis? Mulai dengan 5 Langkah Ini

“Ketika kita merasa bahwa kita layak untuk posisi ini dan pengalaman yang membawa kita ke posisi ini tidak perlu tidak percaya diri,” tutur Niken.

Saat membicarakan tentang startup, Niken menyebutkan bahwa adanya privilege juga menjadi salah satu poin tambahan yang mendukung terbentuknya ekosistem startup.

“Karena dari pengalaman saya yang paling penting dalam membangun sebuah bisnis adalah koneksi ekosistem yang kuat. Akan sangat sulit bagi startup untuk mengembangkan bisnisnya sendiri. Tapi ketika startup ini punya ekosistem yang sangat kuat, itu akan mendukung perkembangannya lebih besar lagi,” jelas Niken.

Sedangkan menurut Cindy, dengan ada dan tidak adanya privilege, sebuah bisnis sangat bertumpu dengan relasi. Sebuah perusahaan akan bertahan lebih baik jika pemimpinnya memiliki relasi yang baik dengan banyak pihak.

Baca juga: 4 Mahasiswi PNJ Belajar Bisnis ke Inggris

“Yang penting ketika kita bukan dari lingkungan dengan privilege adalah kemampuan kita untuk bekerja ekstra dan membangun relasi,” ucap Cindy.

Dalam mendukung peranan perempuan dalam perkembangan startup di Indonesia, Niken berpendapat bahwa kesempatan yang lebih lebar lagi harus dibuka oleh pemimpin-pemimpin perempuan untuk para perempuan lainnya masuk ke industri startup.

“Kita harus bersama-sama membuka lebih banyak lagi kesempatan untuk para calon female leader di masa depan,” ucap Niken.

“Kita mendorong semuanya untuk bisa di lingkungan yang sama-sama berkembang dan kita membuka kesempatan buat mereka untuk belajar hal apapun itu,” tutup Cindy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com