KOMPAS.com - Berdasarkan data dari UNESCO dalam laporan Global Education Monitoring (GEM) tahun 2016, pendidikan di Indonesia menduduki peringkat ke-10 dari 14 negara berkembang, sedangkan dari segi kualitas guru, Indonesia menempati peringkat ke-14 dari 14 negara berkembang.
Padahal, sejumlah penelitian menyatakan bahwa kualitas seorang guru sangat penting untuk membentuk karakter dan kesejahteraan anak.
Guru yang berkualitas cenderung memiliki efek jangka panjang pada kehidupan seorang anak, mulai dari aspek sosial, ekonomi, hingga kehidupan professional nantinya.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas menyatakan bahwa saat ini jumlah guru ada pada angka 3,31 juta orang, namun persebaran guru masih tidak merata dan cenderung berpusat di pulau Jawa.
Baca juga: Beasiswa bagi Guru ke Jepang 2023, Uang Saku Rp 16 Juta Per Bulan
Beberapa faktor yang menyebabkan hal ini antara lain kurangnya pemerataan kualitas pendidikan, terbatasnya fasilitas pendidikan, biaya pendidikan yang mahal, serta masalah kesejahteraan guru yang perlu mendapat perhatian serius.
Kondisi kesejahteraan kerap menjadi tantangan para pahlawan pendidikan di garda terdepan ini, khususnya bagi guru di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal). Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh para guru adalah soal kesejahteraan.
Menurut Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2020, terdapat 62 daerah 3T yang tersebar di seluruh negeri, di mana daearah-daerah ini seringkali menghadapi masalah kekurangan guru yang berkualitas, tingkat putus sekolah yang tinggi, rendahnya kesejahteraan para guru honorer, serta kesulitan aksesibilitas ke lokasi sekolah yang sering menambah beban operasional transportasi.
Oleh karena itu, perjuangan para pahlawan pendidikan ini patut diapresiasi, didukung, dan diperlukan dukungan lebih banyak pihak untuk berkontribusi positif dan membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh para guru di daerah 3T.
Baca juga: Beasiswa Kursus Bahasa Mandarin 2023, Uang Saku Rp 12 Juta Per Bulan
Guna menciptakan perubahan dalam dunia pendidikan Indonesia demi generasi muda yang lebih unggul dengan mendukung gerakan pemberdayaan guru daerah 3T, YCAB Foundation mengajak seluruh masyarakat untuk mengumpulkan dana dengan olahraga virtual (berjalan/ berlari/ bersepeda) sambil berdonasi menggunakan mekanisme crowdfunding sejak November 2022.
Penggalangan dana untuk program gerakan sosial "Hero4edu" yang diinisiasi YCAB Foundation dan didukung United Creative dan kolaborasi bersama Benih Baik telah berakhir dan mendapatkan respon positif dari masyarakat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.