KOMPAS.com - Meski menjalankan ibadah puasa, umat Muslim masih bisa melakukan olahraga. Bahkan ada jam-jam tertentu yang harus dipahami jika ingin tubuh menjadi bugar.
Guru Besar Universitas Airlangga (Unair) Prof. Dr. Bambang Purwanto, dr., MKes., memberikan rekomendasi untuk tetap berolahraga.
"Kita ini dianugerahi otot, kita harus bersyukur dengan cara memanfaatkan. Kalau kemudian bulan puasa kita malas-malasan, artinya kita tidak bersyukur," ujarnya dikutip dari laman Unair, Jumat (31/3/2023).
Adapun cara tetap bersyukur adalah dengan bergerak dan berolahraga. Akan tetapi, seseorang harus bisa mengatur agar tubuh tetap baik-baik saja.
Baca juga: Mahasiswi S2 Ini Coba Buka Puasa di Novi Pazar Serbia, Bukbernya Sedikit Berbeda dengan Indonesia
Prof. Bambang mengatakan, olahraga yang baik tidak akan mengganggu puasa, dan berlaku sebaliknya.
"Yang penting adalah asupan nutrisi dan air, sehingga olahraga dapat menjadikan tubuh bugar," jelasnya.
Ternyata, guru besar bidang ilmu Faal ini menjelaskan bahwa secara umum, olahraga memang sebaiknya dilakukan pada pagi hari.
Selain faktor stres yang masih rendah, tubuh juga sudah siap untuk menerima beban fisik.
Sedangkan di bulan puasa, Prof. Bambang merekomendasikan waktu olahraga yakni sekitar 2-4 jam setelah sahur.
"Sehingga kita bisa memanfaatkan suplai nutrisi pada saat sahur, yaitu gizi dan air yang juga digunakan waktu berolahraga," tutur dia.
Baca juga: Ahli Gizi UGM: Ini Pilihan Menu Sehat Selama Puasa Ramadhan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.