Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/04/2023, 09:42 WIB

KOMPAS.comMudik menjadi tradisi yang selalu lekat dengan Hari Raya Idul Fitri setiap tahunnya. 

Mudik kerap diartikan sebagai tradisi pulang ke kampung halaman. Tradisi ini biasanya dilakukan oleh umat Islam yang tengah merantau, baik untuk tujuan pekerjaan, pendidikan, maupun yang lainnya.

Dosen Departemen Sejarah Universitas Airlangga (Unair), Moordiati, menjelaskan bahwa sejarah mudik yang ada di Indonesia sudah ada sejak lama.

Baca juga: Lebaran Anti-gemuk, Dosen UI Sarankan Lakukan Puasa 6 Hari

Ia menerangkan, fenomena pulang kampung atau mudik ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit dan Mataram Islam.

Ketika itu, para penguasa yang ditugaskan bekerja di luar kerajaan akan pulang dan kembali ke kampungnya di hari-hari tertentu.

Meski telah ada sejak zaman kerajaan, fenomena mudik serta penggunaan istilahnya diperkirakan baru terjadi secara besar-besaran pada tahun 1960-an hingga 1980-an.

Hal itu selaras dengan tingginya angka urbanisasi masyarakat desa dan kota.

“Jadi, istilah ini mulai berkembang dan menjadi sesuatu yang sangat masif pada tahun 1960-an, 1970-an, 1980-an, seiring dengan masifnya urbanisasi,” ujarnya, dilansir dari laman Unair.

Baca juga: 9 Tempat Wisata di Malang, Cocok buat Libur Lebaran 2023

Tak semua umat Islam merayakan mudik. Di beberapa kawasan Melayu-lah mudik berkembang.

“Nah, ini kemudian yang membuat orang berbondong-bondong dari tempat dia bekerja menuju tempat asalnya. Inilah yang kemudian dikaitkan dengan tradisi dan bahasa Melayu,” imbuhnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+