Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Warisan Budaya Kerajaan Islam di Indonesia

Kompas.com - 20/04/2023, 12:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Budaya warisan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia masih ada hingga saat ini. Mulai budaya berupa pakaian, tari hingga makanan.

Apa saja kebudayaan yang diwariskan dari kerajaan Islam di Indonesia? Berikut 7 di antara kebudayaan tersebut, dilansir dari laman Direktorat SMP Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

1. Upacara Sekaten

Sekaten merupakan sebuah tradisi yang telah ada sejak zaman Kerajaan Demak, yaitu kerajaan Islam pertama di tanah Jawa. Ritual Sekaten diselenggarakan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad.

Baca juga: Apa Itu Tanam Paksa atau Cultuurstelsel? Sejarah dan Masa Berakhirnya

Ada beberapa pendapat tentang asal usul kata Sekaten. Beberapa berpendapat bahwa Sekaten berasal dari kata sekati, yang merupakan nama seperangkat gamelan dari zaman Majapahit.

Sementara itu, pendapat lain menyatakan bahwa istilah Sekaten berasal dari bahasa Arab, syahadatain, yang merupakan kalimat untuk menyatakan seseorang telah memeluk agama Islam.

Hingga saat ini terdapat empat keraton yang masih melaksanakan upacara Sekaten, yakni Kesultanan Yogyakarta, Kasunanan Surakarta, Kesultanan Kasepuhan, dan Kanoman Cirebon.

2. Hiasan Kepala Tangkulok

Tangkulok merupakan hiasan kepala yang diperkirakan muncul pada masa Kesultanan Aceh.

Tangkulok yang berbentuk seperti lidah dipakai oleh para penari Seudati. Hiasan kepala tangkulok terinspirasi dari bentuk elegan ekor burung balam.

Bentuk ekor burung balam yang demikian indah sangat cocok untuk pria agar terlihat lebih tangguh dan bijaksana. Tangkulok terbuat dari selembar kain yang dilipat tanpa sambungan.

Baca juga: Akademisi Unair: Tradisi Mudik Ada sejak Zaman Kerajaan Majapahit

Di masa lalu, tangkulok dijahit dengan tangan tanpa menggunakan pola. Untuk mengikat bagian ujungnya, cukup dengan menggunakan jahitan tangan. Kehadiran tangkulok tanpa teknik gunting-sambung menunjukkan keistimewaan dari kain tersebut.

Seperti pertunjukan Seudati yang memiliki filosofi untuk mempersatukan, tangkulok juga mengandung filosofi demikian.

3. Tari Serimpi

Tarian Serimpi sudah ada sejak zaman kejayaan Kerajaan Mataram Islam pada masa pemerintahan Sultan Agung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com