KOMPAS.com - Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum meninggalkan rumah selama mudik lebaran 2023.
Dosen Teknik Listrik, Fakultas Vokasi Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Ayusta Lukita Wardani menerangkan, ada beberapa kasus rumah kemalingan atau kebakaran saat ditinggal mudik oleh pemiliknya.
Karena itu, ia memberikan saran bagi pemudik untuk memperhatikan hal berikut sebelum meninggalkan rumah:
Baca juga: Biaya Kuliah Universitas Pancasila 2023 Jenjang S1
Pastikan semua alat yang berkaitan dengan listrik tercabut seperti mesin cuci, AC, TV, monitor atau komputer dan peralatan elektronik lainnya.
Sebelum meninggalkan rumah, pastikan tidak meninggalkan kabel aktif dalam kondisi semrawut.
Hal ini dikhawatirkan mengalami gesekan dengan benda lain atau tersenggol hewan seperti tikus, yang bisa saja menyebabkan terjadinya kebakaran. Pastikan kabel-kabel rapi dan aman dari faktor yang menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca juga: Akademisi Unair: Tradisi Mudik Ada sejak Zaman Kerajaan Majapahit
Langkah ini selain bisa menghemat daya listrik juga bisa mengantisipasi terjadinya kebakaran. Disarankan semua lampu dipadamkan kecuali untuk lampu teras atau ruang tamu. Selain itu, lebih baik menggunakan lampu yang bisa disetting atau lampu otomatis nyala saat sore dan mati saat pagi.
Contohnya pada stop kontak, steker, saklar, dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan supaya menghindari kualitas peralatan yang jelek.
Sebelum mudik, pastikan kompor, tabung gas, selang, dan regulator dalam keadaan mati alias dicabut.
"Kebakaran itu kan nggak melulu disebabkan oleh arus singkat listrik (konsleting), kan bisa juga kompor yang lupa dimatikan dan tabung gas yang bocor. Itu kan berbahaya bagi keselamatan rumah," papar Ayusta Lukita seperti dikutip dari laman Unesa, Kamis (20/4/2023).
Baca juga: Apakah Minum Suplemen Dapat Merusak Ginjal? Ini Penjelasan Dokter UGM
Sekarang APAR bisa didapatkan di pasaran dengan berbagai ukuran. Pastikan APAR ditempatkan di tempat yang mudah ditemukan.
Lapor ke RT/RW bertujuan agar rumah yang ditinggalkan selalu dalam pantauan RT/RW. Sebaiknya memang pihak RT/RW melakukan pendataan terhadap warga yang mudik, agar rumah bisa maksimal dipantau atau menjadi prioritas.
Berpamitan ini bertujuan memberi tahu bahwa rumah dalam keadaan kosong selama beberapa hari. Sehingga para tetangga bisa ikut mengawasi rumah. Ketika ada hal-hal yang tidak diinginkan, merekalah yang dekat dan bisa cepat mengetahuinya.
Biasanya ada pos penjagaan di tiap blok atau perumahan dan sebaiknya petugas keamanan diberitahu. RT/RW bisa jemput bola melakukan koordinasi dengan jajaran terkait untuk siaga di wilayahnya masing-masing, utamanya kepolisian, satpol PP/Linmas dan security.
Baca juga: Biaya Kuliah Politeknik Penerbangan Surabaya 2023 Milik Kemenhub
Ayusta Lukita Wardani juga menjelaskan hal-hal yang bisa dilakukan agar rumah tidak mudah disatroni maling. Berikut tips dari dosen Unesa:
1. Pastikan pintu, jendela dan garasi terkunci dengan baik. Jangan lupa menggunakan kunci ganda.
2. Jangan menaruh tangga atau tangga lipat sembarangan apalagi di pekarangan, jangan. Karena hal itu bisa memudahkan orang masuk-keluar rumah menggunakan tangga tersebut.
3. Letakkan kendaraan yang tidak terpakai dalam garasi. Pastikan sudah terkunci ganda (double key).
4. Menyimpan barang berharga di tempat yang aman dan tersembunyi, misalnya barang-barang perhiasan di dalam laci rahasia atau brankas.
5. Menghindari over-sharing ke sosial media. Contohnya sering update status perjalanan ke mana, jam berapa, naik apa, dan berapa lama. Status sewajarnya saja. Toh itu tidak mengurangi tingkat kebahagiaan saat mudik.
6. Kalau bisa pasang CCTV atau IP camera pengawas di rumah. Sebaiknya menggunakan IP camera yang dilengkapi dengan fitur detection motion seperti sound detection dan muncul notifikasi ketika ada pergerakan orang yang tak dikenal di depan rumah.
Baca juga: Biaya Kuliah Universitas Pasundan di 25 Jurusan
7. Memasang lampu di bagian teras atau ruang tamu agar rumah tidak terkesan tak berpenghuni. Sebaiknya menggunakan lampu otomatis menyala-mati. Selain itu sebagainya disebutkan di atas, perlu memberitahu tetangga dan berkoordinasi dengan RT/RW setempat.
"Itu sederhana, tetapi besar manfaatnya. Karena sebaik-baiknya diantisipasi dulu, daripada menyesal kemudian setelah semuanya terjadi dan raib," tandas Ayusta Lukita Wardani.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.