Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Panas, Dokter Unair: Waspada Heatstroke, Kenali Gejalanya

Kompas.com - 14/05/2023, 17:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peningkatan suhu dilaporkan terjadi di berbagai negara, salah satunya di Indonesia.

Tercatat suhu tertinggi di Indonesia berada pada angka 33 derajat celcius. Sementara di India mencatatkan suhu tertinggi 45 derajat celcius.

Fenomena ini dapat berdampak buruk pada kesehatan seperti heatstroke. Apa itu heatstroke? Apa gejalanya dan bagaimana mencegahnya?

Dokter spesialis saraf Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair), Abdulloh Machin menjelaskan bagaimana heatstroke bisa menyerang di tengah cuaca panas.

Baca juga: Apakah Minum Suplemen Dapat Merusak Ginjal? Ini Penjelasan Dokter UGM

Ia mengatakan, ketika cuaca sedang dalam keadaan panas maka cairan yang ada di dalam tubuh akan ikut menguap. Di sisi lain. komposisi tubuh manusia terdiri dari cairan sebanyak hampir 60 persen.

“Pada kondisi normal ketika cairan keluar saat suhu panas maka akan diseimbangkan dengan keringat agar suhu jadi lebih dingin,” katanya dilansir dari laman Unair.

Tapi ketika suhu panas yang ekstrim cairan tubuh akan langsung menguap dan mengakibatkan suhu tubuh meningkat secara drastis serta hilangnya cairan.

Heatstroke bisa terjadi saat suhu tubuh mencapai 40 derajat celcius atau lebih. Pengaruhnya, karena suhu yang berada di lingkungan.

“Suhu tubuh normal itu 36 derajat celcius. Tubuh mengatur suhu ini agar stabil pada angka 36 atau 37,” papar dr Machin.

Baca juga: Psikolog Unair: Ada 5 Cara agar Cepat Move On

Ia menambahkan bahwa saat suhu ekstrim lalu mekanisme pendinginan tubuh terganggu maka suhu tubuh akan meningkat drastis.

"Kalau suhu mencapai 40 derajat celcius bahkan lebih, ini yang akan mengakibatkan heatstroke,” imbuhnya.

Gejala heatstroke

Beberapa tanda dan gejala yang bisa diwaspadai seperti pusing, berkunang-kunang, banyak berkeringat, dan terasa nyeri. Hilangnya cairan dalam tubuh juga dapat menyebabkan gangguan pada organ tubuh lain.

“Suhu panas akan melepaskan zat perangsang peradangan yang bisa merusak otak, ginjal, hati, dan proses pembekuan darah,” ujarny.

Apabila tanda dan gejala sudah dirasakan maka pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah mendinginkan suhu tubuh.

Baca juga: Kemendikbud Buka Beasiswa BPI 2023 bagi Guru dan Tendik Kuliah S2-S3

“Kalau sudah ada tanda dan gejala cari tempat yang dingin misal masuk gedung yang ada AC-nya,” paparnya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com